Dalam FGD yang dipandu oleh tim dari Puspas Ruteng banyak isu pastoral yang diangkat oleh peserta antara lain permandian darurat, pernikahan beda agama, pernikahan di bawah umur, poligami, pembaptisan anak yang orang tuanya belum menikah, paroki ramah anak, dan paroki yg peka terhadap eksistensi lingkungan.
Paroki-paroki yang terlibat dalam evaluasi ini antara lain Paroki Pagal, Paroki Poco, Paroki Karot, Paroki Timung, Paroki Poka, Paroki Kumba, Paroki Mbaumuku, Paroki Karot, Paroki Redong, Paroki Golodukal, Paroki Cewonikit, Paroki Katedral, Paroki Ponggeok, Paroki Iteng, Paroki Denge, Paroki Narang, Paroki Todo, Paroki Langke Majok, Paroki Rejeng, Paroki Cancar, Paroki Ngkor, Paroki Wangkung, Paroki St. Klaus, Paroki Beo Kina, Paroki Rua, dan Paroki Nanu.
Dalam evaluasi ini, setiap paroki mengutus 2 sampai 3 perwakilan termasuk pastor paroki. Kegiatan ini juga dihadiri oleh direktur Puspas Keuskupan Ruteng RD. Martin Cen bersama tim yang memandu seluruh kegiatan evaluasi ini.
Ketua Dewan Pelaksana Pastoral Paroki Kumba Flori Mentot, ketika diminta tanggapannya tentang kegiatan ini mengatakan, evaluasi ini sangat bagus karena dapat melihat kembali perjalanan masing-masing paroki selama tahun 2021.
“Kegiatan ini sangat luar biasa. Kita berkumpul untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program kerja masing-masing paroki dan dampaknya bagi kehidupan umat dalam berbagai aspek.” ungkapnya.
Meskipun ada tekanan bencanan non alam covid-19, kata dia, namun paroki-paroki di Kevikepan Ruteng ini masih bisa menjalankan program pastoral dengan baik dan cukup sukses.
“Kekurangan pasti ada dan itu yang harus kita perbaiki ke depan. Saya juga berterima kasih kepada Romo Vikep dan para Pastor Paroki se-Kevikepan Ruteng yang telah memilih Paroki Kumba sebagai tempat pelaksanaan evaluasi. Inilah Paroki Kumba. Inilah kami. Semoga pelayanan kami berkenan di hati para peserta evaluasi,” jelasnya.
Seorang peserta kegiatan saat diminta tanggapannya mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan gereja di masa depan.
Selain itu, ia sangat berterima kasih kepada pastor paroki Kumba bersama panitia yang telah menjadi tuan rumah untuk kegiatan ini.
“Saya merasakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan gereja ke depan. Gereja harus hidup selaras zaman. Gereja harus terus merefleksikan dirinya agar bertumbuh ke arah yang lebih maju.” ungkapnya.
Lebih jauh ia katakan, evaluasi menjadi momen yang sangat menentukan arah gereja.
“Saya berterima kasih kepada Pastor Paroki Kumba bersama jajaran panitia yang telah menjadi tuan rumah yang melayani dengan hati penuh kasih.” tutupnya.