Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Peneliti Australia Dalami Kekayaan Pangan Tradisional dan Tumbuhan Herbal di NTT

Ket foto: Dr Justin L Wejak, Ketua Tim Peneliti dari Universitas Melbourne, Victoria, Australia. Foto: Istimewa

Namun, sesungguhnya bila dilihat lebih jauh hampir semua kampung maupun desa di dalam komunitas masyarakat Lembata terdapat pengetahuan dan praktik hidup turun-temurun atau kearifan lokal (local wisdom) demi menjaga kesehatan manusianya bersumber dari tanaman maupun tumbuhan herbal selain dunia medis modern. Praktik-praktik itu, termasuk keyakinann kepada alam beserta tumbuhan adalah ciptaan Tuhan yang memiliki daya penyembuh bagi manusia.

Justin, kolumnis sejumlah media dan peneliti asal Lembata, menjelaskan komunitas masyarakat Lewokukung-Baolangu sangat akrab dengan aneka jenis kacang-kacangan maupun umbi-umbian, baik yang ditanam di kebun maupun yang tumbuh liar di hutan dan percaya bahwa semuanya memiliki khasiat menyembuhkan.

Desa Haju

“Di desa Lewokukung-Baolangu terdapat aneka jenis kacang dengan nama lokal seperti delaj, wetem, uta mekjawa, sura mojek, sura engal, sura koles, dan lain-lain. Begitu juga ada aneka jenis tumbuhan obat seperti kweluk, malu, kleruk, liaru, kebelu, leptaka mera, dan lain-lain. Saat virus korona kian mengglobal, komunitas masyarakat Lewokukung-Baolangu dan desa-desa lainnya di Lembata malah berbalik lalu bersandar pula pada tanaman dan tumbuhan-tumbuhan herbal di wilayahnya masing-masing,” kata Justin Wejak, alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores.

Menurut Justin, selain berbagi cerita-cerita setempat tentang makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat, proyek ini meneliti cara pengetahuan lokal diproduksi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proyek penelitian ini merupakan upaya untuk memahami peran-peran ‘gender’ dan ‘generasi’ dalam memproduksi, mewariskan, dan melestarikan pengetahuan dan praktik-praktik lokal mengenai makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat dalam masyarakat agraris setempat.

Pada bagian lain, Justin menambahkan, ada dua pertanyaan umum untuk penelitian tersebut. Pertama, bagaimana masyarakat desa Lewokukung-Baolangu melestarikan pengetahuan dan kearifan lokal mereka terkait makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat dalam sejarah lingkungan dan proses perubahan ekologis?

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju