Labuan Bajo, Unika Santu Paulus, Garda ntt.id – Tim Kajian Pengembangan Kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar Focus Group Disscusion (FGD) di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada Selasa (29/08/2023).
Kegiatan yang bertujuan untuk menjajaki peluang pengembangan kampus Unika Ruteng di Labuan Bajo itu, diikuti oleh sejumlah mitra dan pemangku kepentingan dari jajaran pemerintah daerah, pelaku dunia usaha, dan pimpinan lembaga pendidikan di Manggarai Barat.
FGD yang dilaksanakan di Aula Kevikepan Labuan Bajo itu, merupakan seri terakhir dari kegiatan yang sebelumnya sudah dihelat di Borong dan Ruteng pada awal bulan ini.
Kegiatan FGD di Labuan Bajo dihadiri dan dibuka sendiri oleh Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si.
Dalam sambutannya, Rektor Maks menegaskan bahwa pengembangan kampus Unika Santu Paulus Ruteng di Labuan Bajo adalah salah satu program strategis pertama dan utama Unika Ruteng yang baru dua bulan ini dinahkodainya.
“FGD ini adalah serial terakhir setelah juga dibuat di Borong dan Ruteng beberapa waktu lalu. Kami baru saja diangkat menjadi rektor kurang lebih 2 bulan yang lalu. Pengembangan kampus di Labuan Bajo adalah salah satu program strategis kami yang pertama dan utama,” tegasnya.
Dalam sambutan yang sama, Rektor juga menyatakan bahwa pengembangan kampus adalah bagian dari implementasi visinya.
“Pengembangan kampus ini adalah upaya mewujudkan visi kami, yaitu membangun komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter. Pemerintah sudah melakukan banyak transformasi di Labuan Bajo melaui berbagai intervensi kebijakan dan pembangunan. Unika harus ambil bagian dalam upaya transformasi itu. Itu adalah panggilan sejarah dan misi membangun peradaban,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Rektor mengapresiasi kehadiran peserta FGD yang menjadi bukti bahwa Unika adalah milik semua.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pater dan Bapak, Ibu sekalian. Ini membuktikan kepedulian dan kecintaan kita semua terhadap Unika. Unika ini pada dasarnya adalah milik kita semua,” ujarnya.
Seperti pelaksanaan di Borong dan Ruteng, kegiatan FGD kali ini juga dibagi dalam 5 (lima) divisi yaitu pendidikan, pariwisata dan budaya, ekonomi dan kesejahteraan, sosial dan agama, dan kependudukan dan ketenagakerjaan. Sebelum masuk dalam diskusi di tiap divisi, semua peserta FGD mengikuti presentasi data awal yang disiapkan oleh Tim Kajian Pengembangan Kampus Unika Santu Paulus Ruteng. Presentasi itu dibawakan oleh Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd selaku ketua tim dan dipandu oleh moderator, Dr. Maksimilianus Jemali, S.Fil., M.Th. Setelah melakukan diskusi dalam tiap-tiap divisi, peserta mempresentasika hasilnya.
Beberapa rekomendasi program studi (prodi) yang dibutuhkan di Labuan Bajo adalah Prodi Sendratasik, Prodi Bahasa Mandarin, Prodi Bahasa Jepang, Prodi Tata Boga, Prodi Teknik Informatika, Prodi Agrobisnis, dan Prodi S-2 Interreligius, Prodi Pariwisata dan budaya lokal Manggarai, Prodi Bahasa dan Budaya Mandari, Prodi Bahasa dan Budaya Jepang, Prodi Bahasa dan budaya Spanyol, Prodi Ekowisata, Prodi Tata Boga, Prodi S1 Teknik Informatika, Prodi Kecantikan dan SPA/Prodi, Prodi Seni, Drama dan Musik (Sendratasik), PPG Agama Katolik, Prodi elektromedika, Gizi, Akuntasi dan perpajakan, Teknik Mesin, Teknik Lingkungan, Prodi Agrobisnis, dan Prodi S-2 Interreligius.
Seluruh kegiatan FGD ditutup dengan sambutan dari Vikep Labuan Bajo, RD. Rikar Mangu, Pr. Pada kesempatan ini, RD RIkar menyampaikan apresiasi dari Gereja Keuskupan Ruteng terhadap Langkah strategis dari pimpinan Unika Santu Paulus Ruteng melalui rencana pengembangan kampus ini.
“Mewakili Uskup Ruteng sebagai pemilik Unika Santu Paulus Ruteng, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi pada pimpinan Unika di bawah Rektor Romo Maks yang sudah membuat Langkah strategis ini. Bagi keuskupan, bila Unika semakin besar, maka Gereja juga akan berkembang dan sejahtera,” ujarnya.
Lebih lanjut, RD Rikar juga berterima kasih kepada semua peserta dari jajaran pemerintah daerah dan pelaku usaha yang sudah terlibat dalam kegiatan ini.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah dating, baik dari jajaran pemda, Lembaga Pendidikan, dan mitra dunia usaha. Gagasan Anda semua sangat berarti dan dibutuhkan dalam mematangkan rencana besar ini. Semoga niat baik kita semua diberkati,” ungkapnya.
Tim Kajian Pengembangan Kampus Unika Santu Paulus Ruteng yang hadir dalam kegiatan FGD di Labuan Bajo adalah RD. Dr. Maksimus Regus, S.Fil. M.Si (Rektor – Divisi Sosial-Agama), Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd (Ketua Tim – Divisi Pariwisata dan Budaya), Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd. dan Dr. Marianus Mantovanny Tapung, M.Pd (Divisi Pendidikan), Maria Tarsisia Luju, S.Pt., M.Pt. (Divisi Ekonomi dan Kesejahteraan), Dr. Maksimilianus Jemali (Divisi Sosial – Agama), Rudolof Ngalu, S.Fil., M.Pd (Divisi Kependudukan dan Tenaga Kerja), Maria Olga Jelimun, M.Pd (Divisi Pariwisata dan Budaya), Fernanda Van Desta Reme, S.Kom, M.Si dan Marianus Lagur (Staf Sekretariat-Dokumentasi).