Meus menambahkan, hasil ini bisa berpotensi lebih atau bahkan kurang. Intinya perolehan hasil berkisar angka itu.
Respon Camat
Saat ini Kebun TJPS di Kecamatan Laut sukses memberi contoh kepada masyarakat di kecamatan itu.
“Sukses memberi contoh pada masyarakat Laut. Kini masyarakat buka mata dengan hasil yang saya peroleh. Hasil ini diluar perkiraan saya sendiri,” kata Agus kepada wartawan Sabtu, (06/05/2023).
Menurutnya, untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara memulai dengan tindakan nyata lapangan, kemudian diikuti aksi advokasi.
“Saya buat dulu lalu bicara. Jangan bicara dulu baru buat. Saya sangat mengenal karakter kolektif masyarakat saya, sehingga saya memutuskan untuk star dari tindakan nyata lapangan lalu kemudian baru perlahan aksi advokasi bersama teman teman BPP dan Pendamping, serta pihak desa, dibawa tuntunan Dinas Pertanian Matim,” ujarnya.
Untuk mendukung program ini, pihaknya, menggandeng LSM Ayo Indonesia, Kehati hingga pihak Gereja sebagai mitra konsultasi dan advokasi.
“Ini salah satu cara untuk mendorong terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” kata Agus.
Dia menjelaskan, tahun 2023, di Kecamatam LAUT dari 11 desa untuk program TJPS sebanyak 32 hektar. Sedangkan TJPS mandiri sebanyak 575 ha. Total 607 ha lahan untuk program TJPS periode Okmar tahun 2022/2023.
Selain itu, kata Agus, untuk CWCL (Calon Wirausaha Calon Lahan) Program TJPS usulan periode Okmar 2023/2024 dari 11 desa di kecamatan Laut seluas 625 ha, ditambah 575 ha TJPS mandiri menjadi 1200 ha. Angka ini tetap berpotensi tambah mengingat animo masyarakat Laut saat ini sedang pada puncaknya untuk giat menanam jagung.
“Saya targetkan 3000 hektar lahan program tanam jagung untuk periode Okmar 2023/2024 di Laut,” tambah dia.
Target itu didorong dengan intervensi dana desa melalui pengadaan benih jagung untuk dibagikan gratis ke para petani.
Penulis: Tim