Tetapi, saya kira para pendiri KLC tentu tidak sekadar ‘mencatut nama’ itu untuk mendongkrak popularitas forum itu. Mereka pasti mempunyai pertimbangan dan strategi tersendiri dalam ‘mengelo’ wadah itu. Pak Plasidius sebagai ketua KLC dalam seremoni peresmian itu, dengan tegas mengatakan bahwa KLC bukan hanya ‘forum tukar gagasan’ semata, tetapi juga siap memberikan layananan hukum kepada masyarakat melalui jalur non litigasi.
Kendati demikian, tak bisa dielak bahwa upaya menghidupkan tradisi diskursif menjadi aktivitas dominan dalam komunitas ini. Masih menurut Plasidius, KLC akan secara rutin menyelenggarakan ‘diskusi publik’ dengan membicarakan pelbagai isu aktual yang terjadi di Kabupaten Mabar ini.
Kehadiran KLC sebagai ‘gelanggang pertarungan ide’ semakin urgen di tengah factum kemajemukan yang menjadi penanda kontur panggung politik Mabar di kekinian. Menyitir Habermas, filsuf generasi ketiga mazhab Frankfurt, dalam rangka mengatasi kompleksitas pada masyarakat modern yang memiliki kemajemukan gaya hidup dan orientasi nilai, praksis tindakan komunikatif bisa menjadi unsur kohesif yang rasional. Tindakan komunikatif yang terkespresi dalam bentuk diskursus di pelbagai komunitas adalah tindakan yang mengarahkan diri pada konsensus.
Artinya, setiap tindakan menjadi tindakan rasional yang berorientasi kepada kesepahaman, persetujuan dan rasa saling mengerti. Konsensus semacam itu, bagi Habermas, hanya dapat dicapai melalui diskursus praktis yang tidak lain adalah prosedur komunikasi. Diskursus praktis adalah suatu prosedur (cara) masyarakat untuk saling berkomunikasi secara rasional dengan pemahaman intersubjektif. Dalam tipe diskursus ini anggota masyarakat mempersoalkan klaim ketepatan dari norma-norma yang mengatur tindakan mereka.
Untuk mencapai konsensus rasional yang diterima umum, Habermas mengajukan tiga prasyarat komunikasi sebagai berikut: Pertama keikutsertaan di dalam sebuah diskursus hanya mungkin, jika orang mempergunakan bahasa yang sama dan secara konsisten mematuhi aturan-aturan logis dan semantis dari bahasa tersebut.