Manggarai, GardaNTT.id – Wae Rebo masuk dalam Dua desa wisata lainnya terpilih untuk mewakili Indonesia dalam lomba UNWTO Best Toursim Villages 2021.
Dua desa wisata lainya yakni Desa Wisata Nglanggeran di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Wisata Tetebatu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Saat kunjungan kerja di Manggarai, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyentil perlombaan Internasional Best Tourism Village atau Desa Wisata Terbaik yang digelar Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO)
“Wae Rebo akan mewakili Indonesia dalam perlombaan UNWTO di tingkat internasional, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mendampingi secara maksimal agar bisa meraih juara 1 (satu) di ajang internasional,” ujarnya kepada awak media (2/12/2021).
Melansir Kompas.com, dalam lomba bertaraf internasional ini, ketiganya akan berkompetisi dengan berbagai desa wisata dari negara lain, di antaranya Murcia (Cehegin) di Spanyol, serta Alonissos dan Soufli di Yunani.
Apabila mengacu pada situs UNWTO, maka pemenang akan diumumkan pada Sidang Majelis Umum UNWTO 2021 (UNWTO General Assembly 2021) yang ke-24 di Maroko sekitar akhir November atau awal Desember.
Desa Wisata Wae Rebo
Dijuluki surga di atas awan, Desa Wisata Wae Rebo berlokasi di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Perlu perjuangan untuk mencapai desa wisata ini lantaran wisatawan harus mengikuti jalan setapak, membelah hutan, dan menyusuri sungai sejauh enam kilometer.
Namun, perjuangan tersebut terbayar ketika mereka tiba di lokasi.
Hal pertama yang akan menarik perhatian wisatawan adalah tujuh rumah adat Mbaru Niang yang berbentuk kerucut dan menjadi ciri khas desa wisata ini.
Sejumlah acara adat dilaksanakan setiap tahunnya, salah satunya upacara persembahan untuk roh yang mendiami tempat Wae Rebo. Upacara tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Oktober.
Menurut situs indonesia.travel, Desa Wisata Wae Rebo mendapat penghargaan Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012.