“Saya hanya meluruskan, saya disini hanya mengurus tentang bidang tanah.Tunggu saya panggil Kepala seksi ibu Yanti Karabi.Ibu yanti wartawan datang menanyakan apakah sudah diterbitkan sertipikat tanah atas nama SD Negeri 2 Kabir? Yang kedua apakah sudah diterbitkan sertipikat atas nama Kantor KUA Kabir? Ketiga apakah sudah diterbitkan sertipikat atas nama Samaila Jare ?,” tanya Kepala Kantor Pertanahan Alor Jermias Haning kepada Yanti Karabi.
Kemudian awak media mendapatkan jawaban dari Kepala seksi Yanti Karabi bahwa sertifikat atas nama SD Negeri 2 Kabir, Kantor KUA Kabir sudah diterbitkan, sertifikat atas nama Samaila Jare sudah diterbitkan dan Samaila Jare sudah mengkapling bidang tanah menjadi sembilan bidang.
“Sudah pak semua sudah ada sertifikatnya, SD Negeri 2 Kabir sudah ada, KUA sudah ada, dan atas nama Samaila jare juga sudah ada. Dia Samaila Jare sudah kapling-kapling menjadi 9 sertipikat,”ujar Yanti Karabi.
Ketika ditanyakan, apakah pada saat pengukuran ada keberatan atau pencegahan dari keluarga Rabana? Yanti mengatakan ada pencegahan dan keberatan.
“Ada surat pencegahan dari keluarga Rabana, tetapi ada surat dari Bapak Camat Nikodemus Alofani yang membantah surat pencegahan tersebut bahwa sudah diadakan mediasi dan berita acaranya dikirim ke kami, dasar itulah kami proses pengukuran, kejadiannya pada tahun 2020,”kata yanti karabi.
Namun demikian, Kepala Kantor pertanahan Jermias Haning mengatakan menyangkut dengan penerbitan sertifikat ada pembuktian terbalik untuk mengetahui dengan jelas dan sebenar-benarnya tanah yang disertifikat tersebut apakah milik orang yang bersangkutan ataukah milik orang lain.
Hingga berita ini diturunkan Camat Pantar, Nikodemus Alofani dan beberapa oknum yang terkait dengan persoalan ini belum berhasil di konfirmasi. (TIM/GN).
