GardaNTT. id – Sebuah penelitian terbaru Para ilmuwan dari University of Florida dan University of Kentucky mengungkap fakta mengejutkan: pola makan tertentu ternyata berisiko meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker paru-paru, bahkan jika mereka bukan perokok. Temuan ini menjadi pengingat penting bahwa faktor gaya hidup, termasuk pola makan, memiliki dampak besar terhadap kesehatan paru-paru.
Glikogen merupakan bentuk cadangan energi yang berasal dari asupan karbohidrat dan disimpan dalam otot, yang kemudian digunakan tubuh saat melakukan aktivitas fisik. Secara fungsi, glikogen menyimpan glukosa yang tidak langsung dimanfaatkan oleh tubuh.
Para ilmuwan dari University of Florida dan University of Kentucky mengungkap bahwa molekul glikogenyang berperan sebagai tempat penyimpanan glukosa memiliki kaitan dengan peningkatan risiko munculnya beberapa tipe kanker paru-paru.
Dalam studi terbaru, ditemukan bahwa pola makan tinggi lemak dan karbohidrat dapat menjadi pemicu terbentuknya kanker paru-paru. Tikus yang diberi pola makan kombinasi tinggi lemak dan karbohidrat mengalami peningkatan pertumbuhan tumor paru-paru secara signifikan dibandingkan dengan tikus yang hanya mengonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi karbohidrat, atau diet standar.
Meski masih dibutuhkan riset lanjutan untuk memastikan kaitan tersebut pada manusia, temuan ini memberikan sinyal kuat bahwa pola makan berperan dalam risiko kanker paru-paru.
“Kampanye pencegahan kanker ke depan perlu mencontoh strategi anti-merokok, yakni fokus pada edukasi publik dan kebijakan yang mendorong konsumsi makanan sehat sebagai langkah utama dalam pencegahan penyakit,” ujar Sun, salah satu peneliti, yang dikutip dari detikhealth.com, Senin (14/4/2025).
Menariknya, kadar glikogen yang tinggi hanya ditemukan pada jaringan kanker paru jenis adenokarsinoma, bukan pada tipe lain seperti karsinoma sel skuamosa. Hal ini menunjukkan bahwa efek glikogen bisa spesifik pada jenis kanker tertentu dan masih memerlukan penelitian lebih dalam.
Hasil riset ini menjadi pengingat bahwa pola makan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan. Seperti halnya konsumsi daging merah dan alkohol yang telah dikaitkan dengan risiko beberapa jenis kanker, pola makan ala Barat juga sebaiknya mulai diperhitungkan sebagai potensi faktor risiko kanker paru.
“Selama ini kanker paru-paru jarang dikaitkan dengan pola makan,” jelas Sun. “Jika kita membicarakan kanker hati atau pankreas, barulah hubungan tersebut muncul. Namun untuk kanker paru, peran diet masih belum banyak disorot.”
Meskipun merokok masih menjadi penyebab utama kanker paru-paru, studi ini mengingatkan bahwa makanan pun bisa memainkan peran besar dalam memicu penyakit mematikan ini. Oleh karena itu, menjaga pola makan bukan hanya penting bagi berat badan dan kesehatan jantung, tetapi juga bagi kesehatan paru-paru jangka panjang.