Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

TPNPB-OPM Akui Serang Pos Marinir TNI di Nduga

Jakarta, GardaNTT.id–Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan terhadap pos Satgas Mupe Yonif Marinir-33 di Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3) sore kemarin.

Serangan tersebut diklaim dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun kelompok separatis tersebut.

Desa Haju

“Saat HUT TPNPB yang ke-51 tahun, yaitu tanggal 26 Maret 2022, Pasukan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama melakukan serangan di Pos Militer Indonesia di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada wartawan, Minggu (27/3).

Ia menyebutkan bahwa penyerangan itu dilakukan selama dua jam, yakni dari pukul 17.00 hingga 19.00 WIT. Menurutnya, ada tiga anggota TNI yang tertembak dalam insiden tersebut.

Sebby mengatakan, pihak OPM menggunakan penembak runduk (sniper) dan granat dari senapan lontar untuk menyerang markas prajurit TNI.

“Apakah ada korban atau tidaknya belum pastikan. Dan untuk sementara pihak TPNPB belum ada yang korban,” jelas dia.

Menurut Sebby, pasukan OPM melakukan penyerangan usai mengendus keberadaan prajurit TNI di pinggir kali Kenyam dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga, mereka memutuskan untuk melakukan penyerangan dan kontak senjata.

“Kontak tembak terjadi di samping kantor perikanan yang berdekatan dengan rumah sakit lama ujung Bandara Kenyam, ibu Kota kabupaten Nduga-Papua,” ucap dia.

Sebelumnya, Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta membenarkan bahwa pos militer milik Marinir di kawasan Nduga itu diserang oleh kelompok milisi Papua. Dalam insiden itu, Danpos Lettu Iqbal meninggal dunia.

Ia menyebutkan bahwa penyerangan diduga dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya. Mereka disebut mengeluarkan pelontar granat jenis GLM hingga terdengar ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 KM dari pos militer tersebut.

Menurutnya, senjata itu adalah hasil rampasan kelompok separatis yang telah dicap oleh pemerintah sebagai teroris tersebut.

“Situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos marinir di Kwareh Bawah diserang,” kata Komang, sebagaimana dikutip Antara.

Seluruh personel dan para korban dalam insiden penyerangan itu dievakuasi ke pos kotis yang berjarak 2,5 kilometer dari tempat kejadian perkara. Menurutnya, korban akan dievakuasi ke Timika pada Minggu (27/3).

Sumber:CNN