Ende, GardaNTT.id-Politisi Nasdem, Siti Hajarul Hastuti menyebut Pemda Ende tidak menghargai lembaga DPRD sebagai mitra kerja Pemerintah.
Hal itu disampaikan anggota dewan yang akrab disapa Hastuti saat rapat paripurna VI masa sidang II DPRD Ende yang di hadiri oleh wakil bupati Ende, Erikos Emanuel Rede.
Dalam momentum bergengsi itu, Hastuti mengatakan bahwa masalah di dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) seharusnya sensitif bagi pemerintah bukan dibiarkan .
“Saya heran, bupati sebagai kepala daerah tidak bisa mengambil sikap dengan masalah yang ada di dinas P&K Ende, ini ada apa?” tanya dia.
Menurut Hastuti, rapat dengar pendapat yang di lakukan oleh anggota DPRD Ende itu tidak ada manfaat jika persoalan di dinas P&K tidak disikapi oleh bupati Ende.
“Kami minta bupati Ende, tolong hargai kami sebagai lembaga yang bermitra, disini kami mengkoreksi dan mengevaluasi terkait masalah ini, tetapi kenapa bupati tidak bisa sikapi, bahkan kita lihat kepala dinasnya ikut bupati kemana – mana,” tegasnya.
Hastuti berharap kepada bupati Ende, segerah respon persoalan di dinas P&K.
“Kita merekomendasikan untuk ibu mensi bersama bendaharanya itu di berhentikan dulu,” ungkapnya.
Menurut Hastuti ini masalah fatal yang sudah berbenturan dengan aturan.
“Kalau bupati tetap diam, saya yakin masalah ini akan menjadi tolak ukur untuk semua OPD, karena walaupun dengan masalah di dinas P&K bupati sebagai kepala daerah tidak bisa sikapi,” tutupnya