Dosen IPB Kupas Ketahanan Pangan di ICEHHA Unika Santu Paulus Ruteng

Prof. Dr. Ir. Andreas Santosa, MS (Foto: Dok. Panitia ICEHHA)

Manggarai.GardaNTT.id – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng melanjutkan penyelenggaraan The First International Conference on Education, Humanities, Health, and Agriculture (ICEHHA) dengan pembicara pertama dari IPB University pada Jumat, (04/06/2021).

Prof. Dr. Andreas Santosa, MS., dosen IPB University dari Fakultas Pertanian dalam pemaparan materinya tentang “Krisis Pangan Global dan Ketidakstabilan Politik” menyatakan pangan adalah masalah kehidupan dan kematian. Ketahanan pangan Indonesia masih diandalkan meskipun sedang menghadapi pandemi Covid-19.

“Pangan sangat penting dan menjadi prioritas untuk negara-negara berkembang, termasuk Indonesia karena menyangkut kehidupan manusia. Walaupun dalam situasi pandemik Covid-19, Indonesia memiliki prospek ketahanan pangan yang dapat diandalkan, karena masih bergerak pada tataran normal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Andreas mengatakan bahwa berbicara tentang pangan tidak hanya berhubungan dengan ketahanan pangan namun juga berbicara kemandirian, kedaulatan dan juga keamanan pangan. Hal itu semua tergantung pada infrastruktur dan logistik.

 “Dalam kondisi wabah seperti ini, pangan adalah hal yang perlu kita perhatikan yang tidak terlepas dari government. Momentum ini kita jadikan sebagai awal untuk melakukan kemandirian dan kedaulatan melalui policy brief yang kuat. Ada komoditas pangan lokal yang perlu kita perhatikan salah satunya seperti sagu, yang produksinya dapat sustain dan potensi keberadaannya di Indonesia besar. Betapa pentingnya penyuluhan agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan,” pungkasnya.