Habis Miliaran, Proyek Stadion Desa Bajak Reok Malah Mangkrak

Keadaan Stadion Desa Bajak, Kecamatan Reok

Manggarai.GardaNTT.id-Dana miliaran telah digelontorkan untuk membangun stadion mini di Dusun Nggorang, Desa Bajak, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai

Ironisnya, anggaran proyek stadion mini di Nggorang Reok yang telah menyedot anggaran begitu besar yang bersumber dari Dana Desa dalam APBDes tahun 2017 dan 2018 malah tidak jelas asas pemanfaatannya.

Masyarakat Dusun Nggorang saat dihubungi GardaNTT.id mengakui tidak ingin proyek yang telah menelan anggaran miliaran rupiah tersebut mangkrak.

“Tentu masyarakat menginginkan pembangunan stadion ini sampai rampung karena banyak anak muda yang punya bakat sepak bola. Sayang kalau pembangunannya tidak jelas, apalagi sudah menelan biaya miliaran rupiah,” ungkapnya saat dihubungi GardaNTT.id, Selasa (25/5/2021).

Terkait kondisi stadion yang masih mangkrak itu, warga Dusun Nggorang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, tidak tau persis alasan mangkrak pembangunan stadion mini tersebut

“Anggaran untuk membangun stadion itu dari Dana Desa tahun 2017, lalu tidak selesai maka dilanjutkan ke tahun anggaran 2018. Tetapi sampai sekarang ini, kondisi stadionnya malah menjadi tempat ternak sapi. Saya tidak tahu mengapa tidak diselesaikan. Dan bagaimana pelaporannya di akhir tahun oleh pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sesuai estimasi dana yang dianggarkan untuk pembangunan stadion tahun 2017 sekitar 600 juta rupiah lebih dan ditambah 600 juta lebih anggaran tahun 2018 sehingga mencapai satu miliar lebih.

Disinggung kelanjutan pembangunan stadion, dia pun menyampaikan ingin mendengar pertanggungjawaban pemerintah terhadap program tersebut.

“Yah, kita berharap supaya pemerintah desa mempertanggungjawabkan program pembangunan stadion itu dan transparansi terhadap laporannya,” ungkapnya.

Sementara Bastian, seorang warga Dusun Mondo juga menanggapi persoalan ini.

“Menurut saya pembangunan stadion yang mangkrak ini salah satu bentuk tersirat dari pengerusakan fasilitas umum. Apalagi lapangan di Dusun Nggorang adalah lapangan yang tepat untuk melakukan kegiatan olahraga siswa SD Inpres Nggorang dan Siswa SMPN 4 Reok di Nggorang. Lalu ditelisik dari sisi budaya, lapangan Nggorang memiliki sejarah,” ungkap pemain bola asal Nggorang ini.

Bastian berharap pemerintah Desa Bajak bisa memberi pertanggungjawaban atas mangkraknya proyek tersebut.

“Terkait mangkrak ini, pemerintah harus tanggung jawab. Pemerintah tidak boleh tutup mata,” lanjut Bastian.

Pantauan Media ini, Minggu (23/5), tampak kondisi proyek bangunan stadion Nggorang berhenti di tengah jalan. Pengerjaan terhenti pada pengerjaan pagar keliling. Kondisi lapangannya pun masih berupa hamparan rumput ilalang dan menjadi tempat ternak sapi. Di lokasi tak ditemukan papan proyek terpasang.

Sejak berita ini diturunkan, media GardaNTT.id masih berusaha menghubungi Kepala Desa Bajak untuk mendapat konfirmasi, namun masih di luar jangkauan sinyal.

Desa Haju