Jakarta, GardaNTT.id-Harga minyak goreng di sejumlah daerah di Indonesia terpantau masih selangit atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai informasi, HET untuk minyak goreng kemasan premium seharga Rp14 ribu per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan minyak curah Rp11.500 per liter sejak 1 Februari 2022 lalu.
Di sejumlah pasar tradisional di Kendari, Sulawesi Tenggara, harga minyak goreng meroket hingga tembus Rp70 ribu per liter.
Kiki (34), seorang ibu rumah tangga di daerah itu mengeluhkan kondisi itu. Menurutnya, harga minyak goreng itu sudah gila alias tak masuk nalar. Ia heran harga minyak goreng di sebuah negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia seperti Indonesia bisa melonjak di luar nalar.
“Ini sudah harga gila-gilaan dan sangat aneh sekali karena daerah kita selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan dimana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (10/3).
Kiki juga mengatakan dalam beberapa pekan ini, emak-emak di kampungnya juga kesulitan mencari minyak goreng. kalaupun ada, distributor yang menjual minyak goreng masih sangat terbatas dan harus mengantri hingga berjam-jam.
Harga minyak goreng yang melambung juga terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Harga jual minyak goreng di daerah itu tembus Rp40 ribu per liter.
“Tadi ada yang jual minyak goreng Rp40 ribu per liter, walaupun mahal tetap saja dibeli karena tidak ada yang menjualnya. Saat ini, selain harga mahal, minyak goreng ini juga langka,” imbuh Yanti (30) warga Kecamatan Curup Tengah belum lama ini.
Dia menjelaskan kelangkaan minyak goreng telah mengakibatkan harga jualnya melambung tinggi kendati sebelumnya sudah ada operasi pasar yang digelar pemerintah daerah maupun distributor. Oleh karena itu, warga terpaksa membeli minyak goreng dengan harga yang tidak wajar.
Selanjutnya, di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan harga minyak goreng juga di atas HET, yakni Rp25 ribu per liter untuk kemasan premium.
Ita, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Air Gading, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu mengaku saat ini sangat sulit untuk mendapat minyak goreng di pasaran.
“Karena saat ini sangat sulit mendapat minyak goreng di pasar tradisional maupun pasar ritel di Baturaja. Kalaupun ada harganya mencapai Rp25 ribu per liter,” jelasnya.
Kemudian, di Palembang, Sumatera Selatan, minyak goreng dihargai Rp21 ribu hingga Rp22 ribu per liter.
Lisa, warga setempat mengatakan keberadaan minyak goreng masih langka di daerahnya, kalaupun ada, harganya pun mahal.
Oleh karena itu, ia tidak mau ketinggalan operasi pasar minyak goreng murah. Sebab, jika membeli di warung sekitar rumahnya, Lisa harus merogoh kocek Rp21 ribu hingga Rp22 ribu per liter.
Sumber:CNN