Korupsi politik dalam perspektif institusional merupakan tindakan yang menyimpang dari tugas sebagai orang yang dipercayakan publik. Para koruptor menodai publik dengan mencuri uang negara demi kepentingan pribadi, keluarga dekat, dan kelompok tertentu.
Kenyataan inilah yang terjadi dalam situasi politik di tengah kehidupan kita yang diwarnai oleh berbagai praktik korupsi terlebih khusus didalam lingkungan pemerintah. Situasi politik demikian mendorong masyarakat berpandangan buruk terhadap sistem politik yang sedang berjalan. Tidak heran sebagian masyarakat berpandangan bahwa sistem politik di tengah kehidupan kita justru melahirkan apa yang disebut “bandit demokrasi”.
Ada pun bentuk bentuk korupsi politik seperti, penyuapan terhadap panjangnya prosedur dan antrian publik, penyuapan terhadap pengawasan birokrasi publik dan penyuapan untuk meningkatkan kekuasaan ekonomi, pemberian suara untuk mempertahankan kekuasaan partai politik, nepotisme atau untuk mendapat pekerjaan tertentu dan korupsi pembiayaan partai politik.
Tindakan semacam ini dapat menyebabkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat tidak diperhatikan, karena para penguasa lebih mementingkan pribadi, dan kelompok partai tertentu. Segala kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran tidak diperhatikan atau diabaikan.
Kontributor: Aldi Jemadut
