GardaNTT. id – Lagi-lagi, Cempaka Putih menjadi lokasi terjadinya kasus penganiayaan, kali ini melibatkan seorang pria yang dipukul dengan helm dan lehernya dipiting. Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut, memicu keprihatinan masyarakat.
Seorang pria berinisial HA (30) mengalami penganiayaan hingga mengalami luka-luka saat sedang bekerja di sebuah gudang di Jalan Cempaka Putih Tengah II Nomor 34, Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
“Benar telah terjadi penganiayaan terhadap pria berinisial HA (30) tahun,” kata Ade Ary, yang dikutip dari tvonenews.com, Sabtu (12/4/2025).
Ade Ary menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan terjadi saat korban sedang bekerja, tiba-tiba terduga pelaku yang berinisial GY datang bersama rekannya.
“Secara tiba-tiba terduga pelaku melakukan pemukulan menggunakan helm secara bertubi-tubi mengenai pelipis kiri dan bagian kepala korban,” ungkap Ade Ary.
Kemudian korban saat diserang ini sempat melakukan perlawanan. Namun, pelaku memiting leher korban sehingga korban tidak bisa berontak.
“Aksi ini selanjutnya oleh teman pelaku dan bersamaan dengan teman kerja korban memisahkan peristiwa itu,” jelas Ade Ary. Atas peristiwa ini korban menderita luka memar pada bagian pelipis kiri hingga mengeluarkan darah, memar di leher serta sakit pada bagian pipi kiri.
“Korban langsung membuat visum di RSCM dan melaporkan kejadian ke Polsek Cempaka Putih,” terang Ade Ary. Ade Ary menerangkan saat ini kasus ditangani oleh Polsek Cempaka Putih dan adapun terlapor dalam kasus ini, yaitu laki-laki berinisial GY.
Pria yang menjadi korban penganiayaan di Cempaka Putih berhasil diselamatkan setelah mengalami kekerasan yang menyebabkan luka-luka. Pelaku penganiayaan telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan sedang menjalani proses hukum.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat dan pihak berwajib untuk meningkatkan keamanan dan menindak pelaku kekerasan.