Paradoks ANBK di Manggarai NTT

Penulis: Ferdi Jalu, Putra Manggarai – NTT, Tinggal di Jakarta

Berita pilu tentang  proses pendidikan di NTT tidak kunjung berakhir. Kali ini datang dari salah satu Sekolah Dasar yang beralamat di Langgo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Berita pilu itu diketahui dari media sosial.
Pada Selasa,19 Oktober 2021 berita pilu itu cukup viral di dunia maya. Tampak potret guru yang harus memikul (Lancok) muridnya untuk mendapatkan sinyal internet. Dramatis tentunya, seorang guru merelakan pundaknya diduduki oleh muridnya.

Guru yang sama juga harus memanjat dinding ruangan kelas terbuat dari bambu (lencar) sambil mengangkat laptop supaya mendapatkan signal. Terlihat keren seperti ninja Jepang dan spiderman yang tengah memanjat tembok memburu musu-musunya. Atau seperti konjak oto kol (kondektur bis kayu) yang bergelantungan di samping badan kendaraan.

Aksi guru dan murid tersebut sangatlah miris, dipandang dari etika pendidikan dan tata kerama budaya setempat. Tetapi “penyimpangan” itu dilakukan karena tuntutan sistem dan kebijakan pendidikan.

ANBK yang memaksa mereka melakukan aksi bergelantungan di ruangan kelas yang tak layak itu.

Foto: Potret Guru yang Harus Memikul (Lancok) Muridnya

Lemahnya signal atau terbatasnya fasilitas teknologi informasi yang memaksa mereka melakukan aksi yang tidak pantas itu. Aksi yang mengungkapkan perjuangan tanpa memikirkan kewibawaan seorang guru.