Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

SMA Widya Bhakti Ruteng Gelar Pelatihan Jurnalistik

Siswa/i SMA Widya Bhakti Ruteng

Manggarai, GardaNTT.id – SMA Widya Bhakti Ruteng mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi Siswa/i di Sekolah tersebut.

Kepsek SMA Widya Bhakti Ruteng, Nobertus Harum, dalam penyampaian sambutannya mengatakan, pentingnya kegiatan literasi sekolah yang terukur dan berkesinambungan.

Ia mengaku kegiatan pelatihan jurnalistik ini butuh waktu yang cukup lama agar siswa/i memahami secara utuh teknik penulisan yang baik dan benar.

“Manajemen SMA Widya Bhakti Ruteng menggelar pelatihan jurnalistik terhitung 17 November hingga 2021 hingga Maret 2022. Durasinya agak lama, sehingga siswa/i betul-betul digodok. Sebab menghasilkan tulisan bermutu agar layak dikonsumsi publik bukan sesuatu yang instan, itu butuh keseriusan,” ungkap Kepsek Nobertus kepada media GardaNTT.id, Rabu (17/11/2021).

Dijelaskannya, minat siswa/i berliterasi saat ini sangat rendah. Karenanya diperlukan dorongan dari sekolah agar potensi siswa/i dalam dunia menulis bisa dieksplorasi.

“Sejatinya banyak siswa/i yang mempunyai potensi dalam menulis. Potensi itu terkubur karena tidak adanya ruang bagi mereka (siswa/i) untuk berekspresi. Karena itu, pelatihan ini merupakan ruang agar siswa/i mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing,” ungkap Nobertus.

Nobertus juga mengatakan, kegiatan literasi tidak dapat dilepaspisahkan dari kemampuan membaca dan menulis. Penulis yang baik pasti membaca banyak referensi, sehingga hasilnya dituangkan dalam bahasa tulisan.

“Saya berharap siswa/i SMA Widya Bhakti Ruteng agar budayakan membaca banyak referensi. Dengan itu, secara berlahan kemampuan menulis akan diasah. manfaatkan kesempatan ini sebagai bagian dari proses pendidikan. Jika nanti banyak karya tulis bermutu dari siswa/i maka kita akan pikirkan bersama untuk diterbitkan dalam majalah sekolah,” katanya

Butuh Partisipasi Aktif dari Guru dan Siswa

Kepala Pengawas tingkat  SLTA Kabupaten Manggarai, Frans Borgias Hormat, saat diwawancarai GardaNTT.id menyampaikan apresiasinya kepada lembaga SMA Widya Bhakti Ruteng.

Menurutnya, keseriusan pihak lembaga menyelenggarakan kegiatan literasi dibidang tulis menulis merupakan sebuah gebrakan perubahan di institusi pendidikan menengah.

“Kegiatan ini diharapkan akan memotivasi siswa/i dalam berliterasi. Tahap-tahapan mestinya dilatih dan diasah agar pembimbing bisa mengetahui perkembangan siswa/i sampai pada akhir produk tulisan yang mereka hasilkan,” jelas Frans.

Dikatakan Frans, literasi tidak hanya diperuntukan untuk siswa-siswi, tetapi juga para guru dan tenga kependidikan. Ia mengungkapkan partisipasi aktif dari siswa/i dan para guru akan menciptakan iklim literasi yang berkualitas dan menjadi aktualisasi dari proses pendidikan itu sendiri.

Kegiatan literasi  terintegrasi  dengan kurikulum pembelajaran melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS), kata Frans, akan tercipta iklim pendidikan berliterat, artinya iklim kondusif yang memampukan peserta didik  memahami dan mengaplikasikan ragam teks dalam kehidupan bermasyarakat.

Literat yang teratur, lanjutnya, mampu menjadikan seseorang bertindak sesuai  pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki berdasarkan pemahaman terhadap bacaan, iklim sosial, kultur budaya dan problematika sosial kemasyarakatan. Selain itu,  gerakan literasi juga memperkuat pertumbuhan budi pekerti peserta didik sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015.

Ditambahkannya, ada tiga tahap pelaksanaan GLS, yakni  (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Tahap pembiasaan dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca siswa. Tahap pengembangan disertai dengan kegiatan tindak lanjut setelah membaca, termasuk menulis itu. Tahap pembelajaran dilaksanakan dengan strategi membaca tertentu dalam kegiatan pembelajaran.

“ Di mana-mana di setiap sekolah yang saya kunjungi secara terus menerus saya dorong agar literasi sekolah benar-benar hidup. Guru-guru harus membaca buku. Siswa-siswi juga demikian. Baguslah SMA Widya Bhakti sudah mulai dengan kegiatan jurnalistik. Saya akan mendorong sekolah-sekolah lain untuk melakukan kegiatan yang sama,” tutup.