Tarian Hegong Maumere Meriahkan Kegiatan Polwan Sedunia di Labuan Bajo

Labuan Bajo.GardaNTT.id- Polisi Wanita dari seluruh dunia peserta The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) melaksanakan kegiatan City tour di salah satu Destinasi Wisata Super Premium Gua Batu cermin. Juga mengunjungi para pelaku UMKM, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Selasa (09/11/2021) pagi.

Para pelaku seni dari berbagai sanggar seni dan tarian di Labuan Bajo itu, antusias menyambut kehadiran para Polwan peserta IAWP 2021 tersebut. Mereka unjuk kebolehan menampilkan tarian budaya.

Salah satunya adalah Tarian Hegong. Paguyuban Maumere yang berdomisili di Labuan Bajo atau yang sering disebut Ikatan Keluarga Besar Maumere Labuan Bajo (IKM Labuan Bajo) membawakan tarian itu.

Ketua Paguyuban IKM Labuan Bajo, Germanus Wengs bersama penasehat paguyuban Kristianus Nukak menyampaikan bahwa Tari Hegong adalah salah satu tarian tradisional dari Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tarian ini biasanya dimainkan secara berkelompok oleh penari pria dan wanita dengan berpakaian adat yang khas dan diiringi dengan musik Gong Waning.

Tari Hegong merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal. Sering ditampilkan pada berbagai acara seperti acara adat, penyambutan tamu penting, kesenian daerah dan berbagai acara lainnya.

“Tari Hegong ini merupakan salah satu tarian kebesaran masyarakat Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur”, katanya.

Selain itu tarian ini juga digunakan sebagai tarian penyambutan tamu penting. Tari Hegong ini biasanya dimainkan oleh 6 sampai 10 orang penari. Baik penari pria maupun wanita, dan satu orang sebagai pemimpin tarian di posisi paling depan.

Dalam tarian ini, para penari dilengkapi dengan ikun, lesu, dan reng sebagai atribut menarinya. Ikun merupakan senjata seperti pisau yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan ekor kuda.

Lesu merupakan sejenis sapu tangan yang digunakan sebagai pelengkap gerakan tangan para penari. Sedangkan Reng adalah sejenis gelang kaki yang dilengkapi dengan kelinting.

Gerakan dalam Tarian Hegong

Dalam pertunjukan Tari Hegong biasanya terdapat empat babak. Pada babak pertama, para penari wanita memasuki arena dengan diiringi musik Gong Waning. Kemudian diikuti oleh penari pria sambil memegang parang/porong.

Pada babak tersebut, para penari menari dengan irama cepat dengan gerakan Pledong wa’in atau sentakan kaki. Lalu, Babak kedua, penari pria dan wanita membentuk lingkaran di mana para penari mengelilingi penari wanita.

Kemudian, ketiga, para penari melakukan gerakan bebas. Biasanya dalam babak ketiga ini merupakan gerakan kreasi yang dipadukan dengan irama musik Gong Waning.

Sementara, pada babak terakhir, para penari kembali membentuk lingkaran dan sebagai penutup, salah satu penari diangkat menggunakan sebatang bambu.

Setiap gerakan dan babak yang ditampilkan dalam Tari Hegong ini memiliki arti atau makna tersendiri. Pada babak pertama dibuka dengan gerakan berirama cepat dan sentakan kaki, menggambarkan semangat para penari.

Kedua, para penari membuat lingkaran di mana penari wanita di kelilingi penari pria. Hal ini menggambarkan jiwa kaum lelaki dalam mempertahankan dan melindungi kaum wanita.

Kemudian, ketiga merupakan gerakan kreasi yang menggambarkan kerjasama antara pria dan wanita. Sedangkan pada babak akhir, salah seorang penari pria diangkat ke menggambarkan bahwa dia sedang memantau musuh atau lawan. Sedangkan penari yang di bawah menggambarkan kesiagaan mereka dalam menghadapi serangan.

Pada kesempatan itu Germanus Wengs mengaku bangga karena keluarga besar IKM Labuan Bajo berkesempatan untuk memperkenalkan tarian Hegong dan saksikan oleh para Polwan dari berbagai Negara.

Kepada para Polwan khususnya di Kepolisian Negara Republik Indonesia, Germanus Wengs berharap semakin menjadi perempuan yang tangguh dan kuat dalam segala hal.

Penulis: Olizh JagomEditor: Belle Tube