Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Video Pasien Diduga Diterlantarkan Beredar Luas, Ini Klarifikasi Humas BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng

Manggarai.GardaNTT.id-Sebuah video yang berdurasi 1,26 detik yang diketahui pasien Covid 19 memohon bantuan Dinas Kesehatan Manggarai atas pelayanan yang dialami saat bersama anaknya tengah rawat di RSUD Ben Mboi Ruteng, Manggarai, NTT.

Dalam video yang diperoleh media ini, seorang bayi yang sedang di infus, nampak disampingnya seorang ibu yang sedang membuat video memohon bantuan dari dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai atas pelayanan yang mereka alami.

“Saya mohon dari dinas kesehatan, tolong lihat kami, yang tidak pernah dikasi obat sama sekalih dari kemarin, sampai sekarang ini, mana katanya tenaga medis, tidak ada sama sekali, lihat saya punya anak sampai babak belur,” ungkap sang ibu yang diketahui berinisial M.H.A sambil menangis dan menunjukan tangan anaknya yang lebam akibat infus.

“Tangannya ini sampai babak belur mereka tusuk, tangannya ini, gara gara infus, mereka tidak infus lagi dia, paling hanya oksigen saja ini, sampai sekarang kami tidak dikasi obat, dari kemarin sampai sekarang ini,” katanya.

“Saya saja tidak dikasi obat apa lagi saya punya anak yang batuk pilek sama demam ini, mana mereka kasi obat, tidak dikasi obat sama sekali, tolong bantu kami, lihat kami disini, percuma kami datang kesini, tetapi tidak ada sama sekali reaksi dari mereka untuk kasi obat,” katanya dalam vidio yang nampak sangat kecewa.

Klarifikasi Humas BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng

Foto: Laurensius Guntur/ Humas BLUD RSUD Ben Mboi.

Dikonfirmasi via WhatsApp, Humas BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Laurensius Guntur, kepada media ini (3/7) menjelaskan, pasien bayi dan ibunya  Ny. M.H.A masuk (2/7) pukul 09.00 WITA (pagi) di IGD RSUD dr. Ben Mboi. Lalu diobservasi sampai sekitar pukul 17.30 WITA (sore). Perlu kami sampaikan bahwa IGD adalah ruang tindakan sehingga secara SOP pasien memang tidak diberi makan.

“Kita pastikan semua pasien yang dirawat bersama dengan pasien tersebut saat itu, tidak diberi makan, soal tidak mendapat obat-obatan itu merupakan kesimpulan keluarga karena pemberian terapi merupakan pertimbangan profesional Dokter berdasarkan hasil anamnesis terhadap kondisi medis pasien.” imbuhnya.

Laurens juga menambahkan, bahwa pelayanan di IGD itu dikordinasikan semuanya oleh petugas yang ada di ruangan tersebut. Sehingga segala hal terkait pasien bukan tergantung pada keinginan pasien dan keluarga.

“Sehingga jika pasien hanya diberikan infus dan diberikan suplemen (sesuai pengakuan keluarga pasien), berarti berdasarkan pertimbangan profesional dokter, pasien tersebut memang hanya perlu terapi seperti itu.” jelas Laurens.

Selanjutnya, sejak pasien dipindahkan ke Ruang isolasi covid, Ny. M.H.A  diberikan makan sesuai SOP dan bayi diberi terapi sesuai advis dokter.

“Jadi itu secara teknis adik prosedur pelayanan. Demikian klarifikasi kami terhadap komplain keluarga pasien tersebut. Selamat sore dan salam sehat.” tutup Laurens.