Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Wihelmina Nima, Penderita Kanker Mulut di Matim Butuh Uluran Tangan Pembaca

Manggarai Timur.GardaNTT.id-Wihelmina Nima, warga kampung Rejo, Desa Leong, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, menderita penyakit kanker mulut.

Diketahui, sudah 3 tahun lamanya, lansia berusia 70 tahun tersebut bergulat melawan penyakit yang dideritanya itu.

Desa Haju

Saat ditemui Wartawan GardaNTT pada Sabtu (15/05/2021) dikediamanya, Wihelmina nampak lemas dan kurus. Dalam kondisi tersebut, ia masih berkenan berkisah terkait awal mula munculnya penyakit itu.

Saat ini, ibu dari 4 orang anak tersebut tinggal seorang diri. Suaminya, Rafael Rabu telah meninggal beberapa tahun silam. Anak-anaknya juga, diketahui sedang beradu nasib diluar Kabupaten Manggarai Timur. Dari cerita Wihelmina, meski telah dihubungi berkali-kali, hingga saat ini belum ada satupun anak-anaknya yang datang menjenguknya.

Sembari meneteskan air mata, ia lalu menceritakan bahwa awal mulanya ia merasakan sakit dibagian sisi kiri mulutnya. Dirinya mengira jika itu hanyalah sakit gigi biasa, sehingga iapun mengonsumsi obat dari Apotek.

“Saya mulai rasa sakitnya tambah parah sejak tahun lalu, dan muncul benjolan kecil kemudian semakin lama benjolannya semakin membesar. Saya lalu minta bantuan tetangga untuk belikan obat generik di Apotik, tapi belum juga ada perubahan,” tuturnya.

Wihelmina mengaku kadang tidak bisa merasakan tidur nyaman lantaran keadannya semakin memburuk.

“Ada tetangga yang saat datang jenguk saya, mereka rasakan bau yang menyengat dari mulut saat saya bernafas,” lanjutnya.

Wihelmina mengisahkan, penyakit kanker mulut yang dialamainya sejak tiga tahun lalu.  Namun ia mengira itu hanyalah sakit gigi.

“Gejala awal rasa sakit dibagian sisi kiri mulut. Saya kira hanya sakit gigi, saya pun mengonsumsi obat dari apotik”, ungkapnya.

Kondisi tersebut membuatnya berinisiatif untuk memeriksakan diri ke Dokter. Dibantu para tetangganya, Wihelmina mendatangi Puskesmas Bea Muring. Setibanya disana, Dokter di Puskesmas tersebut lalu menyarankannya untuk check kondisi mulutnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ben Mboy di Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai.

Setelah periksa di RSUD Ben Mboy Ruteng, Dokter menyimpulkan, Wihelmina positif menderita penyakit Kanker Mulut. Namun, peralatan medis di RSUD Ben Mboy ternyata belum lengkap, sehingga harus dirujuk ke beberapa Rumah Sakit lain yang lebih lengkap, dan salah satu yang direkomendasikan adalah RS Sanglah Bali untuk dilakukan operasi atau kemoterapi.

Alasan kondisi ekonomi membuat Wihelmina terpaksa mengurungkan niatnya untuk mendapatkan pengobatan atau tindakan operasi di Bali.

“Saya hanyalah seorang petani. Pendapatan tidak menentu bahkan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anjuran dokter untuk dioperasi sama sekali tidak bisa karena tidak punya uang”, ungkap Wihelmina dengan mata berkaca-kaca.

Terhadap kondisinya itu, ia hanya bisa berpasrah dan berharap agar kiranya Tuhan berkenan menyembuhkanya melalui cara apapun.

Ia juga sangat berharap dan bersyukur jika bantuan Tuhan datang melalui para pembaca yang berbaik hati untuk berkenan membantu berdonasi untuk kesembuhanya.

Bagi para donatur yang ingin membantu  Wihelmina, bisa dikirim melalui rekening:
No Rekening: 764401007868531
A/N : Wihelmina Nima
No. HP : 082338879095

Penulis: Irend SaatEditor: Olizh Jagom