Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

BUMN Harus Menutupi Utang Rp 4,6 Triliun Mandalika, Selain Kerugian Rp 150 Miliar

Ilustrasi BUMN

Jakarta, gardantt.id-Holding BUMN industri Aviasi dan pariwisata Indonesia PT Aviation Pariwisata Indonesia (InJourney) mengumumkan mengalami kerugian Rp 50 miliar akibat menggelar ajang MotoGP. Ini karena biaya acara ini lebih tinggi dari pendapatan. 

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan pihaknya mengalami banyak kerugian dari event tersebut, salah satunya tidak cukup menarik sponsor bahkan investor.

“MotoGP sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp 50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini,” ujarnya seperti dilansir dari Youtube TV Parlemen saat rapat dengar pendapat denga Komisi IV DPR, Melansir Gelora, Senin 19 Juni 2023.

Tak hanya event tersebut, Dony menyebut kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan event World Superbike (WSBK) sebesar Rp 100 miliar. Akibat dari kerugian dua event tersebut, pihaknya akan menghapus WSBK dari Sirkuit Mandalika.

“WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah, kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini,” ucapnya.

Menurutnya jika nantinya penyelenggaraan WSBK dihilangkan, maka beban InJourney bisa berkurang banyak sehingga kerugian yang ditimbulkan tidak semakin besar setiap tahunnya dibandingkan bila event tersebut dipertahankan.

“Nanti WSBK akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship,” ucapnya.

Adapun langkah-langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi utang Sirkuit Mandalika sebesar Rp 4,6 triliun. Utang tersebut terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun.

Pembayaran jangka pendek, InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta penyertaan modal negara sebesar Rp 1,19 triliun kepada pemerintah. Dari jumlah tersebut sebesar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang Sirkuit Mandalika.

“Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk membayar pembangunan Grand Stand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event. Karena itu penyelesaiannya harus dengan equity,” ucapnya.***

Sumber: Gelora