Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

DPMD Matim Beri Pelatihan Bagi BUMDes

Foto: Iren Saat/GardaNTT/hotel Gloria Borong

Manggarai Timur.GardaNTT.id-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Manggarai Timur, mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas pengurus dan pelatihan aplikasi Sistem Informasi Akuntasi (SIA) bagi para pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Manggarai Timur.

Kegiatan tersebut dilaksanaakan selama dua hari yakni tanggal 6 hingga 7 Juli 2021 di Hotel Gloria Borong.

Pelatihan ini bertujuan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dikelola dengan transparan, partisipatif dan akuntabel, serta profesional, sehingga diperlukan aplikasi terkomputerisasi untuk pengelolaan keuangan BUMDes.

Kelompok pengelola, dilatih dengan Sistem Informasi Akuntasi (SIA) BUMDes, dalam rangka pengelolan manajemen keuangan yang tersistem  untuk membantu proses pengelolaan keuangan dan manajemen administrasi BUMDes.

Dalam sambutanya, Bupati Manggarai Timur, Agas Andres menyampaikan, pengelolaan BUMDes dilakukan sesuai dengan asas partisipatif, transparan, dan profesional.

Menurut Agas, potensi-potensi Desa yang beragam harus dimanfaatkan secara maksimal. Ia mencontohkan komoditas pertanian seperti kopi Colol dan kemiri di Lamba Leda.

“Di Colol ada kopi. Kopi masyarakat dijual ke BUMDes bukan ke tengkulak lagi. di Lamba Leda ada komoditas pertanian yakni kemiri. Oleh karenya kemiri itu yang dijadikan aset yang bisa dimanfaatkan,” katanya.

Lanjutnya, mindset harus diubah dari sistem yang margin ke sistem profit. Oleh karena itu, industri kerajinan lokal harus diberdayakan.

“Orang muda di Matim banyak yang punya kreatifitas seperti buat anyaman tikar, topi motif daerah, harus diberdayakan secara maksimal. Sebab karya anak generasi akan berkembang signifikan kalau dihargai,” ujarnya.

Ia menambahkan usaha untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Desa, salah satunya adalah dengan mengelola Desa wisata. Pengelolaanya harus melibatkan masyarakat setempat.

“Di Manggarai Timur ada 5 Desa wisata prioritas. Destinasi wisata tersebut di kelola dengan baik dengan melibatkan masyarakat setempat, dan yang kelola itu nanti BUMDes,” imbuhnya.

Untuk diketahui, di Kabupaten Manggarai Timur, terdapat 85 BUMDes yang terdaftar. Dari jumlah itu, 22 diantaranya belum aktif karena belum adanya penyertaan modal dari Desa akibat Covid-19. Namun, anggotanya semua telah terbentuk.

Penulis: Irend SaatEditor: Olizh Jagom