Manggarai, GardaNTT.id – Paket proyek Covid stadion Golo Dukal yang tanpa perencanaan rusak seteleh perbaik menunjukan kualitas pengerjaan proyek tersebut tidak memenuhi standar. Sehingga begitu perbaikan lagi, rusak kembali.
Melalui telpon selular, Dr. Lorenstius Ni, SH.,MH, menyampaikan pendapatnya bahwa proyek tersebut tidak memiliki rencana yang baik. Jika terjadi hal yang luar biasa maka wajar kalau tidak memiliki kualitas yang baik.
“Setiap proyek wajib memiliki perencanaan adik, jadi kalau tidak maka akan buruk kualitasnya,” ungkap Lorens Ni.
Kondisi curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan proyek tersebut tidak berkualitas. Tetapi itu bukan sebuah alasan sehingga proyek itu kerjakan asal jadi.
“Curah hujan yang tinggi bukan alasan yang menyebabkan proyek tersebut tidak berkualitas,” lanjut dosen UNIKA Santu Paulus itu.
Paling penting adalah perencanaan yang baik dengan perhitungan kondisi alam yang tidak menentu.
Menghabiskan anggaran yang cukup besar harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum atas pengerjaan proyek tersebut, apalagi menggunakan dana covid.
“Anggarannya besar maka wajib harus ada pertanggungjawaban. Apalagi menggunakan dana covid,” ungkap Lorens.
Lorens Ni menjelaskan juga, bahwa dalam masa pemeliharaan tidak ada pilihan harus diperbaiki. Jika tidak diperbaiki berakibat pada akhirnya akan berhadapan dengan hukum, karena itu yang perlu diperhatikan.
“Yah mereka harus perbaik di masa pemeliharaan, jika tidak akan berhadapan dengan hukum,” cetus Lorens.
Dalam pengerjaan suatu proyek harus memiliki perencanaan yang baik. Pelaksanaan pengerjaan proyek yang baik juga akan menghasilkan proyek yang berkualitas.
Konsultan proyek mengawasi pelaksanaannya agar tidak terjadi persoalan di kemudian hari yang berhadapan dengan hukum.