Osy Gandut Sindir Balik Boni Burhanus, Jangan Baper

Ket. Foto: Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Manggarai, Simprosa Rianasari Gandut

Manggarai, GardaNTT.id-Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Manggarai, Simprosa Rianasari Gandut atau yang akrab disapa Osy Gandut menyebut Boni Burhanus ‘Jangan Baper’.

Pernyataan itu disampaikan Osy, menimpali pernyataan Boni Burhanus, anggota DPRD Manggarai dari Fraksi Gerindra yang menyebut dirinya telah melakukan penggiringan opini terkait polemik perekrutan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) bidang Sanitasi dan Pamsimas tahun 2021 di Manggarai.

Diketahui, sebelumnya Osy Gandut berkomentar terkait polemik perekrutan TFL di Kabupaten Manggarai yang dinilainya tidak sesuai Petunjuk teknis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksana (Juklak). Menurut Osy, perekrutan tersebut sebaiknya dibatalkan karena menyalahi prosedur.

Osy mengatakan, Juknis adalah acuan dalam proses perekrutan. Ia berharap agar Dinas PUPR tidak boleh mudah dipengaruhi orang lain dan tidak boleh tunduk pada orang tertentu sehingga keluar dari Juknis.

“Saya tidak punya kepentingan apapun, ini hanya untuk kepentingan masyarakat Manggarai dan mau memastikan perekrutan sesuai juknis,” kata Osy sebagaimana dikutip dari Newsreport.id

Pernyataan Osy yang menyebut Dinas PUPR tidak boleh dipengaruhi oleh orang lain dan tidak boleh tunduk pada orang tertentu inilah yang dinilai Boni sebagai penggiringan opini.

“Dia (Osy Gandut, red) menuduh seolah-olah Dinas PUPR tunduk pada orang tertentu, seolah ada yang intimidasi. Osy Gandut sedang giring opini publik, bahwa seolah yang terlibat Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Karena hanya mereka yang bisa mengatur Kadis PUPR,” kata Boni.

Tanggapan Boni Burhanus atas pernyataann itu dinilai Osy terlalu Baper (Bawa perasaan.red).

“Aduh, coba dia jangan Baper deh,” ucapnya sambil tertawa saat dihubungi media ini pada Jumaat (26/3/2021) malam.

Ia justru mempertanyakan kapasitas Boni Burhanus yang dinilainya berlebihan dalam menanggapi pernyataanya.

“Memangnya pak Boni itu sebagai apa yah? Jangan bicara seolah-olah benar adanya.” imbuh Osy.

Penulis: Riki Huwa

Editor: Olizh Jagom

Desa Haju