Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Pasca Napi Kabur, Ini Kata Kapolres Manggarai

Manggarai, GardaNTT.id– Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten, mendatangi Rutan Kelas II B Ruteng, Kabupaten Manggarai setelah mendapat laporan Napi kabur pada Senin (17/1) sore.

“Kepada warga masyarakat terutama keluarga dari tiga orang binaan yang melarikan diri tersebut, apabila menemukan atau mereka pulang, ya imbauan kita diserahkan kembali ke kantor kepolisian atau kantor polisi terdekat atau bawah kembali ke  Lapas atau Rutan di Ruteng,” katanya kepada GardaNTT.id saat berkunjung ke Rutan Kelas II B Ruteng, Rabu (19/1/2022).

Ia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Manggarai Barat dan Kapolres Manggarai Timur untuk membantu proses pencarian ketiga napi tersebut.

“Siapa tahu mereka temukan di sana untuk bantu kita di sini,” jelasnya.

AKBP Yoce mengakui bahwa kemarin ia langsung mendapat surat dari Lapas perihal adanya warga binaan yang melarikan diri.

“Saya langsung teruskan baik Satuan intel, Reskrim termasuk jajaran untuk bantu mencari tiga orang tersebut,” ujarnya.

Pengakuan Kepala Lapas setempat, kata AKBP Yoce, saat ini mereka masih kekurangan personel untuk menjaga di beberapa titik.

“Tinggal mungkin itu menjadi catatan ke depan dengan kurangnya personel tersebut berarti harus ada CB atau cara bertindak yang harus kita kaji lagi,” terangnya.

Sementara Kepala Rutan Kelas II B Ruteng, Adrian saat kejadian mengimbau semua napi di tempat itu untuk masuk ke kamar.

“Pas saya dapat informasi ada napi yang kabur lewat pintu pos belakang, pas malam itu juga kita buat surat untuk konfirmasi ke Kapolres dan anggota saya juga malam itu langsung lakukan pencarian dan saat ini juga anggota saya lagi di Iteng karena ada satu orang Iteng,” katanya.

Ketiga napi tersebut, kata dia, di antaranya Egi Harsono Agung alias Egi dengan kasus pencurian, Oswaldus Sari Alias Yos dengan kasus pelecehan anak, dan Martinus Muda Holo alias Markus dengan kasus pencurian.

“Kita sudah minta bantuan Kapolres juga untuk meminta anggotanya mencari tiga napi ini,” tegasnya.

Menurut Adrian, pihaknya masih kekurangan personel untuk menjaga di beberapa titik.

“Di sini jumlah personel hanya 6 orang dan layaknya harus 8 orang. Karena di sini penjagaan harus ada setiap blok. Karena kekurangan personil jadi harus bergerak semua untuk kontrol setiap blok,” jelasnya.