Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Peserta Pelatihan Tata Kelola Desa Wisata Jajal Arung Jeram di Desa Golo Loni Matim

Foto: para peserta pelatihan saat berada di lokasi Arung Jeram

Manggarai Timur, GardaNTT.id – Puluhan peserta pelatihan tata kelola desa wisata di Manggarai Timur, NTT, turut menjajal lokasi wisata Arung Jeram di Desa Golo Loni, Kecamatan Rana Mese, pada Rabu (15/12/2021).

Beberapa di antara peserta, terlihat turut ambil bagian menantang lintasan Arung Jeram tersebut.

“Wah, keren. Menantang sekali, dan saya memang suka tantangan seperti ini,” kata seorang peserta yang turut diamini teman lainnya.

Kepala Desa Golo Loni, Yohanes B. Okalung mengatakan, Arung Jeram adalah berwisata sekaligus berolahraga, menikmati alam terbuka dan menantang andrenalin.

“Bagi yang menyukai tantangan, salah satu pilihannya adalah main Arung Jeram. Karena bisa dibilang berwisata sambil olahraga yang menantang adrenalin,” katanya saat ditemui GardaNTT di lokasi wisata itu.

Ia mengaku, pemanfaatan arus sungai itu menjadi tempat wisata sejak dirinya menjabat sebagai Kades. Memanfaatkan semua potensi alam yang ada adalah prinsip yang selalu ia pegang.

“Banyak potensi yang diberikan alam ini. Cuma kita sering tidak menyadarinya. Itulah yang saya lakukan, begitu lihat ada potensi, ya harus kita manfaatkan,” katanya.

Lintasan Arung Jeram itu, kata Yohanes, sepanjang 300 meter. Masih ada dua (2) titik lain yang juga nanti akan dimanfaatkan sebagai lintasan alternatif di sekitar tempat tersebut.

Yohanes juga mengungkapkan, konsep yang ia bangun dalam pengembangan wisata di lokasi tersebut adalah ‘Back to Nature‘. Sehingga, jalur menuju lokasi tersebut tidak akan dibuat secara modern.

“Konsepnya adalah back to nature, sehingga alam/hutannya tidak boleh dirusak sedikitpun. Jalur ini memang sengaja dibiarkan begitu, supaya pengunjung bisa menikmati suasana alam yang segar saat melintasi jalur ini. Apalagi jalur ini masuk di kawasan hutan lindung,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, dalam upaya pengembangan wisata di Golo Loni, ia sangat berharap dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur, meski dalam bentuk pelatihan-pelatihan.

“Tentu kami tidak bisa kerja sendiri. Dukungan dari pihak Dinas sangat kami butuhkan, seperti pelatihan-pelatihan tata kelola wisata seperti ini. Kita juga butuh masukan konsep-konsep pengembangan supaya wisata di desa kami ini lebih berkembang,” imbuhnya.

Senada juga disampaikan Valerianus Ramly, Kepala bidang Pengembangan Sumber Daya Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur. Menurutnya, pembenahan yang dilakukan pada jalur menuju lokasi tersebut tidak boleh mengganggu ekosistem hutan.

“Biarkan seperti itu saja, tidak boleh ganggu hutannya, memang harus asli,” jelasnya.

Ketika ditanya, seperti apa intervensi Dinas terhadap pengembangan lokasi wisata tersebut, Ramly mengatakan, bahwa pihaknya hanya dapat membantu mendorong melalui pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitas.

“Kita intervensinya bukan dari segi pembiayaan. Kita hanya mendorong saja terkait peningkatan kapasitas sumber daya para pengelola melalui pelatihan-pelatihan,” ucapnya.

Untuk diketahui, selain Arung Jeram, Desa Golo Loni juga mempunyai lokasi wisata lain diantaranya, Danau Rana Mese, pemandangan alam sawah pertanian dan Golo Depet, berupa spot foto buatan dengan latar alam.

Penulis: Irend SaatEditor: Olizh Jagom