Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Prabowo Subianto: Rencana Indonesia Beli Pesawat Tempur Mirage 2000-9 Bekas, Kini dari UEA

Foto: pesawat tempur

JAKARTA, gardantt.id – Menteri Pertahanan (Menhan RI) Prabowo Subianto mengatakan pemerintah kembali berniat membeli jet tempur bekas, kali ini jet tempur Mirage 2000-9 dari Uni Emirat Arab (UEA).

Sebelumnya, Indonesia juga membeli 12 unit jet tempur eks-Qatar Air Force Mirage 2000-5.

Tujuan dari rencana tersebut adalah untuk memastikan kesiapan tempur angkatan udara dan pertahanan udara Indonesia.

Desa Haju

Selain itu, beberapa pesawat tempur milik negara sedang dalam proses perbaikan. 

“Emirates (UEA) juga punya Mirage, jenisnya Mirage 2000-9.

Ini kami akan segera kirim tim negosiasi.

Dan, ini juga kami negosiasi, karena kami harus yakinkan mereka bersedia (pesawat tempurnya) kami akuisisi,” katanya, melansir Pikiran-Rakyat.id, Selasa, 20 Juni 2023 dari Antara.

Prabowo Subianto pun percaya bahwa Indonesia bisa mendapatkan pesawat tempur buatan Dassault Aviation dari Prancis tersebut.

Mengingat, Indonesia dan Uni Emirat Arab memiliki hubungan yang baik.

“Sekarang ini agak rebutan karena banyak negara lagi butuh.

Ya kita Alhamdulilah (punya) hubungan baik dengan Timur Tengah, sama Qatar, sama Emirates (UAE).

Jadi kita didahulukan,” ujarnya.

Indonesia Beli 12 Mirage 2000-5

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah membeli 12 unit Mirage 2000-5 beserta perangkat pendukungnya dari Qatar.

Jual-beli tersebut tercantum dalam surat kontrak bernomor TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang telah diteken pada 31 Januari 2023.

Rencananya, pesawat tempur bekas itu akan dikirim ke Indonesia dalam kurun waktu 24 bulan setelah kontrak efektif.

Nantinya, ke-12 pesawat tempur akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Itu paling lama (24 bulan).

Kami harapkan (bisa terkirim) lebih cepat,” ucap Prabowo Subianto, melansir Pikiran-Rakyat.id, Selasa, 20 Juni 2023

Prabowo Subianto mengatakan, ke-12 unit pesawat tempur bekas tersebut masih dalam kondisi yang bagus.

Ia pun menilai pesawat canggih itu bisa digunakan, minimal hingga 15-20 tahun ke depan.

Di satu sisi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha juga ikut menjelaskan alasan pembelian pesawat tempur bekas berjenis Mirage 2000-5 tersebut.

“Adapun alasan Kemhan RI melaksanakan pengadaan pesawat Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar adalah karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru,” tuturnya.***

Sumber: Pikiran-Rakyat.id