Siswi SMKN 1 Kuwus Jadi Korban Penipuan Minta Pulsa

Foto: Yosefina Kurniawati, siswi SMKN 1 Kuwus yang menjadi korban penipuan minta pulsa/Dok: Olizh Jagom

Manggarai Barat.GardaNTT.id-Yosefina Kurniawati (17), siswi kelas XI, SMKN 1 Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, menjadi korban penipuan minta pulsa melalui sambungan telepon pada Selasa (14/09/2021).

Yosefina diperdayai oleh penipu tersebut dengan modus mengaku sebagai gurunya.

“Dia mengaku sebagai guru saya bernama Pak Rikar dan minta untuk kirim semua nomor siswa untuk buat laporan ke Pak Egi (Kepsek, red) dan kami sudah kirim semua nomor teman-teman kami,” ujarnya.

Setelah dimintai mengirimkan nomor siswa, penipu tersebut lalu meminta diisikan pulsa ke sejumlah nomor.

Yosefina diminta segera ke counter penjual pulsa terdekat dan dijanjikan jika sang guru itu sendiri yang akan mendatangi counter tersebut untuk membayar.

Untuk lebih meyakinkan, penipu itu meminta bicara dengan pemilik counter dan menyampaikan jika ia akan segera datang untuk membayar.

“Dia bilang dia lagi rapat dengan orang Dinas di Sekolah dan minta tolong isi pulsa dulu ke nomor-nomor Guru dan dia janji untuk datang bayar sendiri ke counter. Dia minta omong dengan pemilik counter dan bilang dia nanti datang bayar sendiri, makanya itu tanta di kios percaya dan langsung isi pulsanya, lalu suruh kami tunggu disitu sampai dia datang,” kata Yosefina.

Terdapat 9 dari 11 nomor yang dikirim penipu tersebut berhasil ditransfer pulsa masing-masing pulsa 100.000 dengan total uang senilai Rp950.000.

“Dia kenal semua guru-guru saya dan bilang kalau nomor-nomor itu adalah nomor guru saya. Ada 9 nomor yang berhasil ditransfer pulsa. Kebetulan dua nomor yang lain, pas mau kirim, untungnya pulsa dasar untuk biaya transfer sudah habis, jadi kami pergi ke konter yang lain, dan sampai di konter yang itu baru itu om pemilik konter beri tau kalau itu adalah penipuan. Disitu baru kami kaget,” ungkapnya.

Dari dialek yang digunakan, Yosefina meyakini jika penipu tersebut bukanlah orang Manggarai. Namun, saat sedang berbicara melalui telepon berlangsung, tidak pernah terbersit dalam pikirannya jika itu adalah modus penipuan.

“Dari logatnya, sepertinya dia orang dari luar Manggarai. Tapi waktu telepon dengan dia, saya tidak pernah berpikir kalau itu penipuan,” ungkapnya dengan nada penyesalan.

Yosefina mengaku, dirinya sudah mengadukan peristiwa yang dialaminya itu ke Polsek Kuwus. Saat ini, kata dia, Polisi tengah melakukan pelacakan terhadap semua nomor-nomor tersebut.

“Polisi bilang tunggu saja dulu, mereka akan lacak itu nomor-nomor,” imbuhnya.

Penulis: Olizh Jagom