Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Tokoh Pers NTT, Pater Alex Beding, SVD Tutup Usia

Pater Alex Beding
Pater Alex Beding, SVD

Maumere, GardaNTT.id – Tokoh Pers NTT, Pater Alex Beding, SVD meninggal dunia pada Sabtu (12/3/2022) dini hari pukul 04:22 di Rumah Sakit Kewapante, Maumere, Kabupaten Sikka.

Kabar wafatnya Pater Alex Beding itu dikonfirmasi Anggota Provinsi SVD Ende, Br. Pio Hayon, SVD kepada media ini melalui pesan WahtsApp.

“Berita duka. P. Alex Beding, SVD, misionaris SVD tertua di Provinsi Ende, telah meninggal dunia pada hari Sabtu, 12 Maret 2022, jam 04:22 di RS Kewapante,” tulis Br. Pio.

Imam Misionaris Serikat Sabda Allah (SVD) dengan nama lengkap Aleksander Koker Beding lahir di Lamalera, 13 Januari 1924 dan meninggal pada usia 98 tahun 2 bulan.

Sosok Pater Alex di Mata Keluarga

“Tentu kami sangat kehilangan opa, bapak, kakak kami, sosok yang murah senyum, rendah hati, dan produktif dalam dunia tulis menulis. Pater adalah teladan kami yang terus menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas, serta humanisme buat keluarga dan Serikat SVD,” ungkap Berno Beding, adik sepupuh Pater Alex.

Lebih lanjut, Berno mengungkapkan, Pater Alex adalah tokoh Pers NTT, seorang penulis, penerjemah, dan editor. Seluruh hidupnya benar-benar untuk missi. Bahkan sampai tutup usia, Pater masih menulis dan menjadi editor beberapa naskah, juga menerjemahkan beberapa naskah berbahasa Belanda dan Jerman.

“Sampai usia 98 tahun Pater Alex masih giat dan aktif menulis artikel dan buku, juga menerjemahkan berbagai naskah. Dengan cara ini, dia menyebarkan Injil dan melayani kebutuhan masyarakat luas dalam hal pengetahuan dan kebenaran,” tutur Berno, pemimpin umum media GardaNTT.id.

Dengan terus berkontribusi, kata Berno, Pater Alex ingin membantu orang-orang seusianya; para orang tua, di rumah istirahat atau rumah pribadi. Ia mewujudkan pesan Paus Fransiskus, untuk melihat masa lansia sebagai berkat bagi gereja, nusa dan bangsa.

Berno mengatakan, karya misinya tidak saja untuk SVD tapi untuk semua orang dengan satu tujuan utama bagaimana misi informasi dan publikasi ini bisa ikut mencerdaskan dan mencerahkan banyak orang.

Imam yang pernah mengunjungi Tanah Suci Yerusalem itu merupakan alumnus ilmu bahasa dan sastra UGM Yogyakarta (1952). Kemudian ia lanjutkan ke Universitas Indonesia. Setelah pengembaraan akademis berakhir, pelbagai tugas dan tanggung jawab tinggi diembannya.

Putra pertama dari 12 bersaudara itu pernah menjadi pengajar dan pendidik di seminari Mataloko. Dalam komunitas internasional yang terbiasa dengan figur kepemimpinan orang Eropa, Alex pernah menjadi rektor pribumi pertama. Dari tangan Mgr Gabriel Manek, SVD, uskup pribumi pertama di Nusa Tenggara, Alex menerima jabatan itu dan menjalankannya dengan baik pada 1960-1965.

Dalam bidang komunikasi, matra khas Serikat pilihannya, Alex meninggalkan jejak tentara. Dia juga sebagai pendiri penerbitan Nusa Indah Ende. Tujuannya untuk menyebarkan buku-buku dan majalah seperti DIAN, dan majalah bulanan anak-anak KUNANG-KUNANG.