Manggarai.GardaNTT.id-Bupati Manggarai Hery Nabit membuka secara resmi Uji Kompetensi Pimpinan Tinggi Pratama di Kabupaten Manggarai, Kamis, (12/8/2021) waktu setempat.
Saat membuka kegiatan, Bupati Hery mengatakan, kegiatan uji kompetensi ini sebagai bagian dari upaya mencari birokrat yang responsif dalam mengoptimalkan kinerja birokrasi pemerintahan.
“Birokrat yang responsif menjadi salah satu syarat utama mengoptimalkan kinerja birokrasi pemerintah maka jabatan pimpinan tinggi harus diduduki oleh orang yang tepat yang punya kompetensi yang pada saat yang sama punya integritas, dan di sisi lain dia punya tanggung jawab,” jelasnya.
Ia menambahkan, mutasi atau pun rotasi serta promosi jabatan adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Mutasi atau rotasi itu merupakan sebuah langkah yang baik untuk organisasi dan untuk diri pribadi ASN untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan.
Menurutnya, kegiatan uji kompetensi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sekaligus menjadi dasar pertimbangan dalam pengisian jabatan melalui rotasi atau mutasi pejabat pimpinan tinggi Pratama di lingkungan pemerintah Kabupaten Manggarai.
Hasil uji kompetensi ini nantinya dapat digunakan untuk pemetaan kembali pejabat sesuai dengan kompetensinya masing masing.
“Istilah ini sering disebut dengan the right man on the right place. Kita ingin menjalankan prinsip meritokrasi secara efektif dengan menempatkan ASN sesuai kualifikasi, kompetensi dan kinerja,” tuturnya.
Kepada para peserta, Bupati Hery Nabit berpesan agar melaksanakan uji kompetensi dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian diharapkan para peserta nantinya mampu memberikan kontribusi yang maksimal demi mewujudkan Kabupaten Manggarai yang maju, adil dan berdaya saing.
Untuk diketahui, usai melaksanakan uji kompetensi, para peserta nantinya akan mengikuti ujian tertulis dan wawancara akhir.
Adapun panitia seleksi uji kompetensi tersebut yakni Sekda Manggarai Drs. Jahang Fansi Aldus, Dra. Yustina Ngidu (Kepala BKPSDMD Manggarai Timur), Manseltus Mitak, dan dari akademisi Dr. Maksimus Regus, dan Dr. Hendrikus Midun