Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Anggaran Fantastis, Pelayanan di RSUD Ruteng Dinilai Sangat Tidak Manusiawi dan Hanya menjadi Tempat Mencari Uang

Ruteng, gardantt.id – DPRD Kabupaten Manggarai, NTT menyoroti Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Ruteng yang dinilai sangat tidak manusiawi dan terkesan hanya sebagai tempat untuk mencari uang.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Thomas Edison Rihi Mone saat mengikuti pembahasan Banggar APBD Perubahan tahun Anggaran 2023 di Ruangan Paripurna DPRD Kabupaten Manggarai pada Kamis (21/8/2023).

Politisi Partai Hanura itu mengatakan pelayanan di RSUD Ruteng terkesan tidak manusiawi setelah melihat langsung situasi di Rumah Sakit tersebut dan mendapatkan Pasien yang cukup lama tidak ditangani dengan baik di Ruangan UGD.

“Dan saat itu saya langsung telepon pa Kadis tanya kenapa hal ini terjadi, jawaban pa Kadis saat itu ini Rumah Sakit Rujukan sehingga kita menerima Pasien dari Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat,” kata Edi Rihi.

Edi Rihi mengatakan Pelayanan di RSUD Ruteng mestinya memprioritaskan Masyarakat Manggarai mengingat di Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat juga ada Rumah Sakit.

“Sehingga kalau kemudian Rumah Sakit ini kita gunakan untuk cari uang kemudian mengabaikan keselamatan Manusia itu sangat berbahaya dan hari ini kembali saya sampaikan ke Direktur RSUD Ruteng untuk memprioritaskan pelayanan terhadap Masyarakat Manggarai sebagai Pemilik Rumah sakit ini,” ungkap Edi Rihi.

Dia mengatakan dirinya tidak menafikan ada pasien-pasien rujukan dari Kabupaten Lain tetapi juga diperhitungkan kemampuan menampung di Rumah sakit Umum Daerah Ruteng itu.

“Saya sampaikan tadi ke Direktur dengan penambahan anggaran yang signifikan harus diikuti juga dengan pelayanan yang baik dan saya minta jangan ada lagi penumpukan pasien di Ruangan UGD yang sampai dua hari tidak dapat ruangan karena ruangan penuh,” tambahnya.

Selain penumpukan Pasien di Ruangan UGD Edi Rihi juga membeberkan kondisi lain di RSUD Ruteng seperti kekurangan Obat bagi Pasien.

“Ada juga Pasien yang tidak mendapat Obat karena kekurangan Obat. hal-hal begini tidak boleh terjadi kenapa anggaran di RSUD itu kita sangat kami memperhatikan sekali.” tutupnya.