Edi-Weng Pusaran Pembangunan Desa?

Foto: Anno Leonardo Panjaitan, Putra asal Ndieng Kolang, Manggarai Barat

Oleh: Anno Leonardo Panjaitan

Manggarai Barat dalam konsentrasi membangun daerah sejak Komodonya menarik perhatian dunia, memang terkesan (sentralistik) diwilayah perkotaan, dan kita pahami bersama berkaitan anggaran pembangunan yang sebagian besar berasal dari pemerintah pusat (APBN/DAU/DAK/ADD) bahkan pinjaman luar negeri, tetapi terlihat minim konsentrasi soal membangun desa.

Dampaknya memang sangat terasa, kesenjangan pembangunan infrastruktur yang terpusat pada satu distrik tertentu yang secara bersamaan berdampak pada kesenjangan pembanguan pada berbagai sektor. Pendekatan seperti ini lambat laun meniadakan kemampuan internal masyarakat desa dalam membangun desanya yang akhirnya menciptakan ketergantungan yang tidak sehat, baik masyarakat desa (petani, nelayan, dll) terhadap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Penulis pun sejak 2016 bersuara tentang  model sosialisasi pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Barat (Pemda Mabar) sebelumnya yang terkesan menempatkan masyarakat desa sebagai subsistem yang harus patuh pada megasistem yang telah diatur secara terpusat serta mengabaikan keberagaman sehingga terjebak pada bias penyeragaman (uniformity).

Lalu, Bagaimana dengan Pemerintahan Edi-Weng?

Visi dan Misi Pemkab Mabar sekarang ini sudah kita ketahui bersama, sesuai dengan substansi bahasan, penulis mengajak pembaca untuk fokus pada misi Pemkab Mabar dalam hal membangun desa yang dapat kita lihat pada Misi 5 RPJMD Kabupaten Manggarai Barat 2021-2026.

Dari sekian banyak tujuan atau sasaran untuk mewujudkan misi kelima yaitu, Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel, Kapabel, dan Melayani, terdapat beberapa tujuan atau sasaran yang terkonsentrasi pada pembangunan desa seperti; Program Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan, Program Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Desa, Program Administrasi Pemerintahan Desa, Program Penataan Desa, Program Peningkatan Kerjasama Desa, Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga adat, dan masyarakat hukum adat serta program meningkatkan kemandirian desa dengan indikator tujuan; “Indeks Desa Membangun (IDM)” yang ditargetkan akan menyentuh angka 0, 7074 pada tahun 2026 dari  kondisi awal yang hanya 0,6074 serta indikator sasaran; “Presentase Desa Berkembang” yang juga ditargetkan akan menyentuh angka 36,68 pada tahun 2026 dari  kondisi awal yang hanya 18,93. Sumber: RPJMD Kabupaten Manggarai Barat tahun 2021-2026;

Penulis mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintahan Edi-Weng dengan sedini mungkin memposisikan konsentrasi membangun desa. Sejak dulu memang penulis berharap bahwa dalam membangun Manggarai Barat harus diarahkan pada; Upaya pembangunan desa mandiri, Upaya peningkatan desa produktif melalui optimalisasi hasil produksi desa, serta peningkatan kualitas kinerja birokrasi pemerintahan pada semua sektor dalam melaksanakan rencana aksi membangun desa. Kini harapan sudah terwakilkan dalam misi Edi-Weng.

Selama ini, kita seakan lupa membangun desa, sehingga tidak heran desa-desa di Manggarai barat terpaut jauh dari kotanya baik dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun infstruktur penunjang kemajuan desa lainnya.

Eksistensi desa yang semakin menurun juga mengakibatkan munculnya jawanisasi yang perlahan tapi pasti menguasai desa sehingga desa kehilangan peran lembaga adat serta kekhasan atau keunikan yang dimiliki oleh desa-desa.

Padahal hakekat adanya desentralisasi dan otonomi daerah adalah adanya pengakuan  dari pemerintah pusat atas kemandirian desa dalam mengelola segala potensi desa, demi kesejahteraan desa.

Kontemplasi penulis

Membangun desa tentu saja bukan sekedar slogan dan seruan. Membangun desa adalah suatu tindakan terencana dan terstruktur. Dibutuhkan kerjasama yang tersistematis antara pemerintah dengan rakyat, dan Pemerintahan Edi-Weng harus menjadi garda terdepan dalam menggerakan seluruh perangkat birokrasi dalam mengimplementasikan kebijakan membangun desa sesuai dengan prinsip yang sudah disepakati.

Kita semua berharap pandemic Covid-19 ini cepat berlalu, agar kita dapat kembali bangkit sukseskan semua rancangan dan harapan dalam membangun Manggarai Barat.