Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

KRI Semarang Bawa Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana di Lembata

Ket. Foto: KRI Rumah Sakit Semarang-594 Berlabuh di Pelabuhan Lewolewba

Lembata-GardaNTT.id-Kapal Perang Republik Indonesia (KRI Semarang-594) yang memiliki fasilitas Rumah Sakit, berlabuh dan tiba di Pelabuhan laut Lewoleba, Selasa (13/4/2021) pukul 13:00 Wita. Kehadiran kapal milik TNI-AL ini membawa sejumlah bantuan sosial bagi korban bencana banjir dan longsor di Kab. Lembata, NTT.

Komandan KRI Semarang-594 Letkol Laut (P) Afrilian Sukarno Timur, M.Tr.Hanla menyampaikan, KRI Rumah Sakit Semarang memuat bantuan 24 truk dan dari surabaya 13 truk jumlah semuanya 37 truk bantuan.

Ia juga menyampaikan, bantuan sosial ini berupa Beras, perlengkapan Bayi dan Pakaian layak pakai, makanan cepat saji, Genset dan solar sel.

“Bantuan kemanusiaan ini akan didistribusikan di kabupaten Lembata dan sebagainya akan didistribusikan di kota Kupang,” ungkapnya

Disamping membawa bantuan sosial, KRI Semarang juga juga membuka layanan kesehatan tidak kronis.

“KRI Semarang juga menyediakan 9 ruang kontainer medis beserta tenaga medisnya,untuk membantu melaksanakan bakti kesehatan, ada dua ruang kontainer medis operasi, 2 ruang kontainer medis perawatan, 1 ruang kontainer medis JSSD dan beberapa ruang lainnya seperti ruang farmasi dan poli umum,” ujarnya.

Pihaknya juga menyediakan helikopter untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat di daerah yang representatif.

Sementara itu, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan, setelah serah terima bantuan kemanusiaan, bantuan akan diangkut ke posko utama selanjutnya dilakukan pendataan dan pendistribusian ke titik-titik pengungsian yang sudah ada.

“Pendistribusian tidak hanya di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur saja tetapi juga di kecamatan Omesuri, Buyasuri dan Lebatukan. Besok kalau halipad sudah tersedia kita sudah bisa distribusikan ke desa Nila Napo kecamatan Omesuri,” terangnya.

Bupati Sunur juga menjelaskan sejauh ini ada 10 titik pengungsian diluar dari kecamatan Lebatukan, Omesuri dan Buyasuri. Selain di posko, sebagian pengungsi di tampung di kantor desa, Gereja dan rumah warga. Jumlah penghuni hingga saat ini berjumlah 5025 jiwa.

“Ini fluktuatif, hari ini kita belum mendapatkan data untuk hari ini,”tutupnya

Penulis: Bernad Beding

Editor: Adi Jaya