Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Kuliah Umum, Implementasi Kerja Sama USD dan Unika St. Paulus Ruteng

Ruteng, GardaNTT.id– Kuliah Umum yang bertema Pembelajaran Sastra di Era Digital: Tantangan dan Peluang sebagai Implementasi kerja sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng dan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jumat (20/10/2023) Pagi di Aula Missio.

Kegiatan yang dimulai pukul 08:00 WITA tersebut dihadiri oleh Romo Dr. Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd (Dekan FKIP Unika St. Paulus Ruteng), Romo Bonefasius Rampung, S.Fil., M.Pd (Keprodi PBSI), Dr. Tatang Iskarna (Dosen Magister Sastra, Fakultas Sastsra USD), Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum (Kaprodi Magister Sastra FS USD), Dosen-dosen dan seluruh mahasiswa Tingkat 4 (semester 7) Prodi PBSI.

Romo Dr. Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd, Dekan FKIP Unika St. Paulus Ruteng dalam sambutannya mengatakan

“Penting sekali untuk mempertahankan kerja sama yang kolaboratif dan sinergis saat ini (era digital). Karena tanpa kerja sama yang baik, suatu institusi tidak akan mengalami perkembangan dan kemajuan yang signifikan,” ungkap Romo Ino.

Dr. Tatang Iskarna hadir sebagai Pemateri 1 yang membahas tentang Pembelajaran Sastra (di Era) Digital: Peluang dan Tantangan melalui media power point presentation berisi gambar-gambar dan penjelasan sesuai topik bahasan.

Dalam penjelasannya, Beliau mengungkapkan sastra siber tidak mudah dipahami seperti sastra konvensional seperti sebelumnya.

“Sastra digital, atau yang biasa disebut sastra siber atau sastra elektronik, merupakan genre baru. Sastra jenis ini tidak bisa dipahami seperti sastra konvensional sebelumnya karena memang berbeda secara karakteristik. Untuk itu dibutuhkan pendekatan baru dalam memahami dan memaknai karya ini,” Ungkap Tatang.

Selain itu, Pak Tatang juga memaparkan penjelasan terkait jenis Sastra Siber, yaitu: Hyper-text fiction, network fiction, interactive fiction, locative narratives, flash poem, kinetic dan interactive poetry.

Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum, sebagi pemateri 2 berfokus pada topik Sastra Lisan sekaligus memberikan sosialisasi program studi Magister Sastra terkait kekhasan, kurikulum, biaya, serta proses pembelajaran.

“Indonesia itu penuh harta karun sastra lisan yang harus digali nilai-nilai keagungannya. Maka, kita sebagai masyarakat lokal perlu bangga, mencintai, dan ikut mengambil bagian merawat warisan budaya sastra lisan ini,” jelas Yoseph.

Beliau juga menjelaskan beberapa Pendekatan modern yang sudah ada untuk menganalisis sastra lisan misalnya, kajian historis komparatif mazab Finlandia, kajian naratologi Propp, Greimas, Todorov, dan Strauss atau kajian retorika Lord dan Parry.

program studi Magister Sastra, Fakutlas Sastra USD ke beberapa perguruan tinggi yang mahasiswanya potensial untuk melanjutkan ke jenjang S2 Sastra.

Ketua Prodi PBSI, Rm. Bonefasius Rampung, S.Fil., M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa

“Melalui Kuliah Umum Pembelajaran Sastra Digital: Peluang dan Tantangan eksternal ini dapat memperluas pemahaman dan menjawab kebutuhan mahasiswa terutama di bidang sastra,” ungkap Romo Bone.

Pantauan media ini, Kuliah Umum diakhiri dengan foto bersama.