Manggarai, GardaNTT.id – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menjalin kerja sama dengan Hague University of Applied Sciences, Netherlands yang diawali dengan menggelar seminar internasional secara daring melalui platform zoom, Jumat (26/11/2021).
Pendidikan Anak Usia Dini
Seminar internasional yang bertajuk “Pendidikan Anak Usia Dini” ini dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP, Dr. Maximus Regus, S.Fil., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Maksimus menjelaskan tujuan seminar bertaraf internasional ini.
“Kegiatan seminar internasional ini merupakan wujud kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi bidang pendidikan antara FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dengan Hague University of Applied Sciences, Netherlands,” ungkap Rohaniwan Keuskupan Ruteng itu.
Seminar ini menghadirkan pembicara utama, Dr. Michel Hogenes dari Hague University. Beliau menyajikan materi tentang pengembangan anak usia dini melalui bermain. Materi tersebut dikemas dalam judul “Playful Teaching and Learning on Early Childhood Education”.
“Aktivitas bermain merupakan kunci pengembangan anak usia dini dalam berbagai aspek. Permainan yang dapat membantu anak berkembang memiliki beberapa ciri utama, seperti memiliki peraturan-peraturan, terdapat derajat kebebasan, dan pengalaman yang intens. Untuk itu, guru berperan penting dalam menciptakan aktivitas supaya semua anak dapat dan ingin berpartisipasi untuk menggali dan mengembangkan bakat mereka,” ungkap Dr. Michel.
Sementara pembicara kedua merupakan dosen Program Studi Pendidikan Guru PAUD Unika Santu Paulus Ruteng, Ignatius F.R Bora, S.Fil., M.Pd.
Romo Pepy, sapaan akrab Ignatius F.R. Bora, S.Fil., M.Pd. dalam pemaparan materi mengangkat permasalahan tentang kesehatan mental anak selama Pandemik Covid-19 dengan tajuk, The Aspect of Mental Health on Early Childhood (Observing the context of violence against children and efforts to reduce during the pandemic).
“Covid-19 memiliki dampak yang cukup besar bagi perkembangan anak. Selama pandemi Covid-19, terjadi gangguan kesehatan mental anak karena peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Untuk menjaga kesehatan mental anak dan mengurangi kasus kekerasan terhadap anak, dapat melakukan beberapa usaha seperti, orang tua perlu menjadi teladan bagi anak, meningkatkan kepedulian bersama, menerapkan bentuk pengasuhan positif, dan penegakan hukum yang tegas,” tegasnya.
Wujud Kerja Sama
Ketua LPM Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Dr. Ans Prawati Yuliantari, M.Hum. secara resmi menutup seminar international itu dalam sambutan akhir, Dr. Ans membangun optimisme kerja sama tingkat internasional ini.
“Saya selaku ketua LPM dan Kerjasama Unika Santu Paulus Ruteng mengharapkan agar pelaksanaan kerja sama ini dapat berlanjut dalam bentuk kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Pendidikan Anak Usia Dini,” ungkap Dr. Ans.
Sementara dari pihak University of Applied Sciences, Netherlands juga menyambut baik kerja sama ini.
“Saya sangat tertarik dan menyambut baik jalinan kerja sama antara antara FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dengan Hague University of Applied Sciences, Netherlands,” ungkap Dr. Michel
Sejumlah 180 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Guru PAUD Unika Santu Paulus Ruteng hadir dan ikuti seminar international ini. Selama seminar, semua peserta menyimak penjelasan para pemateri dengan saksama terbukti dari banyaknya pertanyaan menarik kepada kedua pembicara.