Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Marsel Payong: Perjalanan Panjang Unika St. Paulus Ruteng di Tanah Nuca Lale

Ruteng, GardaNTT.id–Memperingati Kebahagiaan 65 tahun Unika St. Paulus Ruteng Bersama Masyarkat Manggarai Raya, Ketua Panitia Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd mengajak semua pihak bergembira bersama, Sabtu (02/03/2024) pagi di Natas Labar (Motang Rua) Pagi

Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd menyampaikan Unika St. Paulus Ruteng dengan bangga dan gembira mengajak masyarakat manggarai raya untuk merayakan bersama Dies Natalis ke-65.

“Hari ini Unika St. Paulus Ruteng dengan rasa bangga dan gembira mengajak kita semua untuk bergembira bersama, membuka rangkaian kegiatan perayaan 65 tahun Unika St. Paulus Ruteng,” ungkapnya.

Ia menambahkan sedikit sejarah singkat Unika St. Paulus Ruteng yang berawal dari pendidikan Katekis.

“Sejenak, kita mengenang 65 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 11 November 1959, sebuah lembaga pendidikan pasca sekolah menengah berdiri di tanah Nuca Lale dalam bentuk kursus 1 tahun yang bernama Kursus Pendidikan Katekis. Dua tokoh utama yang melahirkan lembaga ini adalah Mgr. Wilhelmus van Bekkum SVD dan Pater Yan van Roosmalen, SVD. Mgr Van Bekkum adalah penggagasnya dan Pater Yan van Roosmalen adalah eksekutornya,” ungkap Bapak Marselinus dalam sambutan acara Launching.

Selanjutnya, Bapak Ruben Payong menjelaskan peristiwa kurangnya tenaga pastoral yang mengakibatkan keprihatinan Mgr. Wilhelmus Van Bekkum sehingga mendirikan lembaga pendidikan tahun 1958 silam.

“Dalam salah satu sidang para uskup se-Nusa Tenggara di Ledalero pada tahun 1958, muncul keprihatinan akan kurangnya tenaga-tenaga pastoral awam terutama katekis atau guru agama katolik yang membantu para imam dan misionaris untuk melayani umat Allah di Nusa Tenggara. Karena itu muncullah ide untuk membuka sebuah lembaga pendidikan setingkat kursus dengan lamanya 1 tahun bagi para lulusan SMA/SGA. Ide ini berasal dari alm. Mgr. Wim van Bekkum yang pada saat itu menjadi Vikaris Apostolik Keuskupan Ruteng. Hasil kesepakatan itu dibawa pulang Mgr. van Bekkum ke Ruteng. Di Ruteng beliau mengajak Pater Yan van Roosmalen dan beberapa Bruder St. Aloysius untuk bersama-sama membuka kursus tersebut. Karena itu sejak awal, lembaga pendidikan ini adalah lembaga pendidikan multikultural, dan multi etnis,” jelasnya.

Beliau menyatakan dengan berkat dukungan luas dari berbagai pihak, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng merayakan 65 tahun dedikasi dalam dunia pendidikan.

“Pada tahun 1986, Akademik Pendidikan Katekis ditingkatkan statusnya lagi menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Katekis St. Paulus Ruteng. Masa sebagai sekolah tinggi berlangsung hampir 3 dasawarsa dan tepatnya pada 20 Mei 2019, lembaga pendidikan ini menjadi sebuah universitas dengan nama Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. Dalam perjalanan yang panjang ini, sudah banyak sekali pihak yang telah berjasa baik perorangan maupun kelembagaan, baik pemerintahan maupun non pemerintah. Kami mendapat banyak sekali dukungan yang luar biasa terutama dari Pemda di 3 kabupaten di Manggarai Raya ini, juga dari Gereja Lokal Keuskupan Ruteng dan para waligereja se-Nusa Tenggara yang sejak awal berdirinya lembaga ini berperan sebagai Dewan Penyantun, serta para mitra kami terutama sekolah-sekolah SMA di Manggarai Raya.
Karena itu, perayaan 65 tahun ini sekaligus menjadi perayaan kita bersama. Kami ingin membagi kegembiraan dan sukacita bersama masyarakat Manggarai Raya sekaligus sebagai ucapan terima kasih karena selama 65 tahun telah setia berjalan bersama kami, dalam suka dan duka,” ungkapnya.

Bapak Marselinus juga menginformasikan Puncak perayaan Dies Natalis yang akan menyelenggarakan berbagai macam perlombaan akademik dan non-akademik.

“Puncak perayaan akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2024 yang akan datang. Panitia telah merancang sejumlah kegiatan dan perlombaan-perlombaan baik bersifat akademik dan non akademik yang melibatkan mahasiswa sedaratan Flores bahkan NTT dan para siswa SMA/SMK di tiga kabupaten. Beberapa perlombaan itu antara lain: lomba karya tulis ilmiah bagi mahasiswa, lomba video konten kreatif, lomba poster, lomba debat, lomba paduan suara, lomba mazmur, lomba torok untuk SMA, lomba vocal grup, lomba debat bahasa Inggris, pertandingan bola kaki dan bola voli antar SMA di tiga kabupaten Manggarai Raya dan sejumlah kegiatan kemanusiaan,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan media ini mahasiswa/i yang diutus dari program studi masing-masing membawakan yel-yel unik dan kreatif dengan semangat kebanggaan universitas.

Acara Launching Dies Natalis Ke-65 berakhir pukul 12:00 WITA.