Mengenal Lebih Dekat Putra Sulung Alm. Dr. Deno Kamelus Berprestasi Mengharumkan Manggarai

Foto: Hans Benedik Rifali Deno, ST

Oleh: Riky Huwa

Rino Deno disebut-sebut memiliki segudang prestasi. Ia merupakan anak sulung mantan Bupati Manggarai Alm. Dr. Deno Kamelus, SH, MH. dan ibu Yeny Veronika S.H. yang saat ini sedang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi NTT.

Hans Benedik Rifali Deno, ST, lahir di Surabaya, 1 April 1996. Ia menamatkan pendidikan SDK di Ruteng V pada tahun 2007. Masuk di SMPK Fransiskus hingga selesai dan lanjut di SMA pada tempat yang sama dengan tamat 2014. Kini alumnus 2018 S1 di ITS Surabaya itu sedang menyelesaikan tesis S2 Pascasarjana ITB Bandung.

Foto: Dok. Pribadi Rino Deno/saat wisuda S1 ITS Surabaya

Putra sulung sang doktor yang pernah menjabat dua periode Wakil Bupati dan satu periode Bupati Manggarai itu disebut-sebut memiliki segudang prestasi. Betapa tidak, pria yang kerab disapa Rino itu sejak usia dini gemar mengikuti perlombaan, seperti lomba balap sepeda, bahkan saat TK pernah juara satu lomba melukis.

Dukungan penuh dari keluarga terutama dari Ayahanda dan Ibunda tercinta membuat Rino selalu tampil percaya diri, hingga pemuda yang berparas tampan itu sering mengikuti Kejurda di tingkat Kabupaten, antar Kabupaten, tingkat Provinsi, bahkan Kejuaraan Nasional di bidang olahraga Kempo. Tidak hanya prestasi di bidang olahraga, ia juga memiliki prestasi di bangku sekolah, konon mewakili sekolahnya (SMK St. Fransiskus) ia pernah mengikuti olimpiade mata pelajaran kimia.

Walaupun dilahirkan dari orang tua yang pernah memimpin daerah ini dan memiliki segudang prestasi, Rino Deno tetap tampil sederhana, dengan siapa saja ia bersahabat. Kesaksian dari Lois Elyakim sahabat SMA bahwa Rino kerap diejek sama temanya sendiri dengan menyebut anak pejabat pasti cengeng, namun Rino biasa-biasa saja.

“Pertama-tama dia rendah hati, bisa bergaul dengan siapa saja, walaupun dengan statusnya sebagai anak wakil bupati dan kemudian anak bupati saat itu, hampir tidak ada temannya sesama anak pejabat. Dulu dia sering main ke asrama, sering main futsal dengan anak-anak asrama. Jadi sangat berbaur,” kisah Lois.

Kemudian, kata lois, ia bertanggung jawab dalam tugasnya. Saya sering sekali perhatikan kalau dia hampir tidak pernah yang namanya tidak kerja tugas, dan dia selalu berusaha untuk kerja sendri, walaupun ada saatnya kalau sama sekali dia tidak tau, biasanya dia tanya ke saya.

“Orangnya kompetitif, dalam artian selalu berusaha menjadi lebih baik.” kisah Lois.

Rino Deno memiliki dua adik laki-laki, Rio Deno dan Filio Deno dan satu perempuan bernama Ica Deno. Keakraban, kompak, saling menghargai nampak ditengah empat bersaudara itu. Mereka sudah terbiasa dengan hidup mandiri bahkan jarang bersama Ayahanda yang sudah lelah mengurus daerah ini hingga pergi meninggalkan mereka selamanya, sekarang tinggal Ibunda tercinta yang setia menemani dan menghibur mereka walaupun terkadang sibuk dengan pekerjaanya sebagai wakil rakyat.

Saat media ini menyambangi kediaman mantan orang nomor satu di Manggarai itu yang beralamat di Carep, Kecamatan Lengke Rembong, Kab. Manggarai. Yang dijumpai adalah kakak tertua dari empat bersaudara yang diketahui bernama Rino Deno. Dibalik perjumpaan singkat itu, sedikit diskusi terkait kesibukan Alm. Ayahanda semasa kesibukannya menjadi Wakil Bupati dan Bupati Manggarai. Dengan wajah ceriah, Rino Deno meladeni pertanyaan wartawan, sambil santai dan rileks Ia berkata, mengurus masyarakat itu harus dari hati, walaupun seimbang dengan caci maki.

“Kaks Manggarai sudah maju. Masyarakatnya juga sudah tau bagaimana cara untuk menilai pemimpin,” ungkapnya sambil menikmati suguhan secangkir teh yang ada di meja dekatnya.

Selain diskusi tentang ayahnya, media ini sedikit menggali tentang prestasi yang ia raih untuk mengharumkan nama Manggarai. Dalam ceritera singkatnya, Ia meraih Medali Emas saat duduk di bangku kelas VI SD (2009) pada Pordafta di Maumere. Lalu kejuaraan KEMPO tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan meraih medali Perak.

“Hanya raih medali perak dalam Porpfrov (Pekan Olah Raga Provinsi), karena saya harus bertarung dengan atlet PON NTT.” ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia pernah mengikuti kejuaraan antar pelajar, antar provinsi di beberapa kota besar di pulau Jawa, seperti di Tangerang bahkan kejuaraan Internasional pada Bogor Open dengan meraih mendali Perak yang saat itu diikuti oleh Negara-Negara di Asia Tenggara, seperti Myanmar dan Vietnam.

“Yang mengajak pertama kali saya ikut Kempo simpai Rafael guru SMP St. Fransiskus, yang memotivasi saya mama dan yang membimbing saya simpai Gusti Ganggut,” kisahnya.

Foto: Dok Pribadi Rino Deno/Costum Olah Raga Kempo

Hingga sampai pada puncaknya, Rino Deno tak tanggung tanggung meraih 15 Mendali Emas, 11 Mendali Perak dan 5 Perunggu. Hal yang terkesan dimana saat mengikuti kejuaraan, Ia tidak pernah putus asa, walaupun harus sampai berdarah-darah untuk mengharumkan nama Kabupaten Manggarai dan juga Provinsi NTT di kanca Nasional pada kejuaraan Kempo.

Desa Haju