Manggarai.GardaNTT.id-Sebanyak 210 Kepala Keluarga (KK) di Desa Paan Leleng, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, hingga kini belum menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
Sejumlah warga penerima manfaat mempertanyakan keterlambatan penyaluran dana bantuan tersebut.
“Kami punya baru 1 bulan yang sudah terima, Rp.300.000. Desa lain disekitar, kami dengar sudah terima sampai beberapa bulan, tapi Desa kami saja yang belum. Kami tidak tau juga apa sebenarnya alasan sampai terlambat begini,” ujar EL warga Desa Paan Leleng, salah seorang penerima manfaat bantuan tersebut.
Kinerja Pemerintah Desa (Pemdes) disoroti. EL menilai, kurang maksimalnya kerja Pemdes dimungkinkan menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan itu.
Selain itu, ia menduga jika dana tersebut telah digelapkan oleh Pemdes. Dirinya meminta agar Pemdes menjelaskan penyebab keterlambatan itu untuk menghindari spekulasi liar.
“Kami mau ini harus dijelaskan. Pemdes jangan diam saja, supaya tidak menimbulkan keresahan dan kecurigan ditengah masyarakat, jangan sampai dana ini sudah diselewengkan,” katanya.
Hingga bulan Juli 2021 ini, kata EL, jika dikalkulasi, terdapat Rp.378.000.000, dana yang belum disalurkan.
“Kami tidak tau dimana mengendapnya itu uang sekarang. Semoga saja nanti ada tanggap cepat dari Pemdes untuk segera mengurus penyaluran dana itu,” harapnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Paan Leleng, Yuliana Salestin, ketika dikonfirmasi GardaNTT melalui pesan WhatsApp menyampaikan, secara kelembagaan, pihaknya telah meminta klarifikasi dari Kepala Desa terkait alasan lambatnya penyaluran bantuan tersebut.
Berdasarkan hasil klarifikasi itu, Yuliana mengatakan jika Kades berjanji akan melakukan pencairan dana tersebut dalam waktu dekat.
“BPD sudah adakan rapat bersama Pemdes. Jawaban dari kades, Senin 9 Agustus akan dicairkan dari Bank, kemudian, kira-kira hari Selasa 10 Agustus langsung dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, GardaNTT telah beberapa kali berupaya menghubungi Kepala Desa Paan Leleng, Yohanes Kristoforus Hasiman. Namun, dirinya belum merespons.