Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Pimpinan Redaksi TransTV45 Menampik Tudingan  Pemerasan oleh Sejumlah Pemberitaan

Pimred Media Online TrasnTV45, Alfonsius Andi

Manggarai, GardaNTT.id – Pimpinan Redaksi media online TranTV45 angkat bicara atas tudingan pemerasan yang dialamatkan ke wartawannya melalui pemberitaan oleh sejumlah media online.

Kepada GardaNTT.id, Pria dengan nama lengkap Alfonsius Andi itu membenarkan jika wartawan yang berinisial KL saat itu sedang melaksanakan kerja jurnalistik di SDK Kedindi Reok pada Sabtu (29/01).

“Benar dia melakukan kerja jurnalistik di sekolah itu terkait dugaan penyalahgunaan dana BOS,” jelasnya

Pasalnya, ia tidak terima jika wartawannya dituding melakukan pemerasan terhadap Kepsek SDK Kedindi Reok melalui sejumlah pemberitaan.

Menurut pimpinan TransTv45 itu, kata peras mesti di uraikan secara baik, karena sejauh ini tidak ada unsur teror atau pemaksaan atau meminta dengan paksa atas uang yang ia peroleh dari Kepsek.

Ia mengatakan, seharusnya wartawan TransTV45 yang diposisikan menjadi korban.

Hal itu kata andi, dilihat dari vidio yang beredar yang sengaja diambil secara sembunyi oleh pihak pegawai sekolah lalu disebar luaskan.

Andi juga mengatakan, setelah di vidiokan pihak sekolah lantaran menawarkan sejumlah uang, hal ini membuat pria asal Mabar itu semakin menguat keyakinannya bahwa wartawanya sengaja di jebak pihak sekolah.

“Awalnya mereka menawarkan untuk kasi uang ke wartawan saya (KL), namun ia menolak, lalu di tawarkan lagi dua juta, tetap dia tolak, kemudian mereka kasi secara paksa dengan memasukan ke dalam kantong celana dan saat itu ia belum mengetahui berapa jumlah uang tersebut,” ungkapnya.

Lalu wartawan kami meninggalkan lokasi, dan beberapa saat kemudian ia baru mengetahui jika dirinya sudah diberitakan oleh sejumlah media online dengan tuduhan melakukan pemerasan.

“Anehnya dalam pemberitaan beberapa media menyebutkan wartawan kami memeras nara sumber, pada hal sesuai pengakuan wartawan kami, uang itu diperoleh tidak dikarenakan ada tekanan atau menakut nakuti,” ungkapnya.

Dengan peristiwa itu, menurut Andi, pihaknya sangat terganggu, apa lagi diberitakan tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

“Kami menduga ada upaya dari pihak SDK Kedindi untuk menjatuhkan martabat media kami.” ungkap Andi lagi

Andi mengatakan, jika Pihak SDK Kedindi merasa diperas oleh wartawan yang bekerja di perusahaan medianya itu, Ia menyarankan untuk segera melaporkan ke pihak berwajib, dan jika tidak, sebaiknya perlu diklarifikasi ke media yang memberitakan.

Lebih jauh Andi menjelaskan, terkait peristiwa yang menimpa perusahaan dan wartawannya, dirinya akan mempertimbangkan untuk selanjutnya mengambil langkah hukum, sebab kata dia, peristiwa ini berkaitan nama baik wartawan dan nama baik media yang ia pimpin.

“Kita akan pertimbangkan untuk ambil langka hukum atas tudingan pemerasan maupun penyebaran vidio yang secara sengaja untuk menjatukan martabat media dan wartawan kami, dan demi pemulihan wartawan di Manggarai atau pun di seluruh Indonesia.” tutup Andi