Manggarai, GardaNTT.id – Peristiwa oknum Wartawan berinisial KL dalam tugas peliputan dugaan penyalahgunaan dana BOS di SDK Kedindi Reok, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT pada Sabtu (29/01) lalu berujung masalah.
Pasalnya saat melakukan kerja peliputan, diduga ia sengaja di jebak oleh oknum guru di sekolah tersebut. Fakta itu terbukti dengan beredarnya sebuah vidio yang diambil dengan cara sembunyi saat wawancara.
Melalui press release pada Selasa (1/2/2022), oknum Wartawan dari media online berinisial KL itu menjelaskan, bersama seorang mahasiswa, ia mendatangi SDK Kedindi Reo dengan tujuan untuk tugas peliputan.
“Pada hari Sabtu, 29 Januari 2022, saya bersama seorang mahasiswa ke SDK Kedindi Reo dengan tujuan untuk mewawancarai Kepsek SDK Kedindi Reo terkait ada dugaan ketidaktransparanan pengelolaan dana BOS.” jelasnya.
Ketika tiba di sekolah, kata dia, ia bersama mahasiswa tersebut diarahkan masuk ke ruangan guru.
“Di sana kami duduk berdiskusi bersama Bendahara dan para Guru sembari menunggu Kepsek yang pada saat itu, sedang rapat di luar.” terangnya.
Dalam sesi diskusi, lanjutnya, ia sempat menanyakan bendahara, juga para guru terkait adanya laporan dugaan ketidak transparansi pengelolaan dana BOS.
“Saat itu, bendahara dan para guru sempat menjawab saya bahwa soal ketidaktransparansi pengelolaan dana bos tersebut, menurut mereka semuanya transparan,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, saat dirinya menanyakan apakah mereka yakin bahwa pengelolaan dana bos di SDK Kedindi benar-benar transparan atau tidak.
“Saat itu mereka (pihak sekolah.red) dengan serempak menjawab bahwa semuanya terbuka pak.” terangnya.
Menurut pengakuan KL, saat itu ia sempat menjelaskan Permendikbud tentang juknis pengelolaan dana BOS dan ketidaktransparanan pengelolaan dana BOS.
“Karena ditemukan tidak adanya pemasangan baliho perencanaan, dari situ, saya menjelaskan terkait pentingnya pemasangan baliho perencanaan tersebut untuk diketahui publik terkait rincian belanja kebutuhan sekolah per komponen.” terang dia.