Pola Modernisasi Pada Urbanisasi dan Dampak Sosial Ekonomi yang Ditimbulkan di Kota

Oleh: Fetri Feliani Jaya (Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian, UNIKA St. Paulus Ruteng)

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan. Dampak positif dan negatif urbanisasi . Untuk desa yang ditinggalkan, akan berakibat kekurangan tenaga kerja sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang melambat sedangkan untuk kota yang dituju akan mendapat tambahan tenaga kerja sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi meningkat. Kota besar menjadi tempat akan dituju oleh penduduk desa.

Pada mulanya, modernisasi sebagai penopang pembangunan meletakkan dasar pertumbuhan ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi suatu masyarakat.

Titik berat pembangunan jangka panjang sebagai perwujudan modernisasi diletakkan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan, setidaknya hal inilah yang secara tidak langsung mengakibatkan proses industrialisasi berkembang dengan pesat.

Atas dasar pembangunan ekonomi itulah proses industrialisasi terus dilakukan. Dalam kenyataannya, yang terjadi Indonesia, perkembangan industri hanya terpusat di kota-kota besar saja. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan antara desa dan kota.

Kota terus mengalami perkembangan yang pesat, sebaliknya desa menjadi semakin tertinggal. Latar belakang kondisi pedesaan yang serba tertinggal atau terbelakang mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi).

Urbanisasi dari desa ke kota dipandang sebagai jalan terbaik dalam literatur pembangunan ekonomi.Urbanisasi yang pada awalnya dimaksudkan untuk menyerap tenaga kerja dari desa untuk mendukung industrialisasi sebagai proses pembangunan, akan tetapi semakin lama urbanisasi itu menjadi semakin meningkat yang mengakibatkan urbanisasi berlebih (overurbanization).

Permasalahan yang diangkat adalah faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya urbanisasi, baik yang berasal dari desa ataupun yang berasal dari kota, dan bagaimana dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan di kota akibat dari proses urbanisasi tersebut.

Mengungkapkan bahwa motif ekonomi merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan migrasi. meskipun demikian, tidak berarti faktor-faktor lain di luar faktor ekonomi tidak mempunyai pengaruh pada keputusan seseorang untuk melakukan urbanisasi.

Faktor-faktor sosial, fisik, demografis, kultural, komunikasi sering mempunyai pengaruh yang cukup menentukan dalam mendorong penduduk desa untuk memutuskan melakukan urbanisasi ke kota.

Selain itu, faktor penarik yang berasal dari kota, seperti kota sebagai pusat perekonomian, fasilitas yang lengkap, dan lain sebagainya pun ikut mempengaruhi meningkatnya urbanisasi.

Hal lain juga yaitu adanya pola-pola urbanisasi yang tercipta atau lahir dalam proses urbanisasi, diantaranya adalah pola yang didasari atas ajakan keluarga/saudara, ajakan teman, ikut ”bos besar”, ataupun didasari atas niatan datang sendiri.

Akan tetapi, urbanisasi yang diharapkan dapat mendukung industrialisasi guna melancarkan pembangunan tidaklah terjadi sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, urbanisasi yang berlangsung di kota besar terjadi secara berlebihan (over urbanization), sehingga mengakibatkan berbagai dampak yang ditimbulkan di kota, baik dampak sosial maupun dampak ekonomi.