Manggarai Timur, GardaNTT. id – Pengukuhan dan Pelantikan Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Manggarai Timur bertempat di SMAN 1 Borong, Kaca Sita, Jumat, (17/12/2021).
Pantauan langsung media ini di ruangan laboraturium Fisika SMAN 1 Borong, pelantikan 12 Kepala Sekolah SMA secara virtual oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi Making, S.Pd., M.Pd, pada pukul 14.00 Wita.
Hadir dalam acara pengukuhan dan pelantikan kepala sekolah SMA/ SMK Negeri se-Kabupaten Manggarai Timur, kordinator pengawas Lukas Sumba, S.Fil.
Daftar Kepsek Baru
Adapun 12 Kepala sekolah SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Manggarai Timur tersebut antara lain: Ferdinandus Fifardin, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Poco Ranaka. Felianus Juma, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Borong. Hermanus Ernus, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Elar.
Kemudian, Lukman, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 2 Sambi Rampas, Zakarias Nggabut, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Komba dan Stefanus Nggadung, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 2 Elar.
Lalu, Konstantinus Eferson Rada, S.SI, Kepala Sekolah SMAN 3 Borong. Primus Wil, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 3 Elar dan Yohanes Baru, SH, Kepala Sekolah SMAN 10 Borong.
Tiga nama lainnya Agustinus G. Daroly, S.SI, Kepala Sekolah SMKN 1 Borong, Siprianus Nahur, S. Pd, Kepala Sekolah SMAN 2 Borong dan Maria D. Yalma, sebagai Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Komba.
Selesai acara pengukuhan dan pelantikan kepala sekolah SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Manggarai Timur, koordinator pengawas, Lukas Sumba menyampaikan, agar meningkatkan peran pelayanan.
Diharapakan kepada semua kepala sekolah yang baru dilantik, agar meningkatkan kinerja di sekolah yang dipimpinnya. Karena keberhasilan terletak pada diri kita masing-masing. Disiplin dalam diri menyangkut perilaku, tutur kata dan yang tidak kalah penting adalah disiplin dalam menjalankan tugas.
“Wajib bagi teman-teman kepala sekolah agar disiplin dalam berperilaku, tutur kata, dan menjalankan tugas,” ungkap Lukas Sumba.
Lukas Sumba juga menyampaikan bahwa, untuk pengelolaan manajemen harus terbuka. Karena keterbukaan manajemen dapat menyejukan situasi dan kondisi internal di sekolah.
“Manajemen di tiap sekolah harus dijalankan dengan terbuka. Karena itu merupakan kunci kesejukan internal para pendidik dan majunya sekolah itu sendiri,” tutup Lukas.