Serikat Buruh Mabar Gelar Audiens Dengan Sejumlah Perusahaan di Labuan Bajo

Labuan Bajo.GardaNTT.id-Federasi Serikat Buruh Demokrasi Indonesia (FSBDI) Kabupaten Manggarai Barat, melakukan audiensi bersama sejumlah perusahaan di kota Labuan Bajo sejak tanggal 2 hingga 3 Juni 2021.

Audiensi tersebut bertujuan untuk membahas sejumlah agenda penting diantaranya terkait penyerapan tenaga kerja lokal, upah minimum, BPJS ketenaga kerjaan, dan pembentukan Lembaga Perselisihan Hubungan Industrial (LPHI).

Ketua FSBDI Manggarai Barat, Rafael Taher, melalui Wakil Sekertaris I, Eras Tengajo mengatakan, pembahasan hal-hal tersebut dipandang perlu sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat.

“Misalnya soal tenaga kerja lokal. Kita minta supaya 80% tenaga kerja yang dipekerjakan pada semua perusahaan baik BUMN maupun swasta yang berkedudukan di Manggarai Barat harus pekerja lokal. Ini untuk kesejahteraan masyarakat Mabar dan menekan angka pengangguran,” jelasnya.

Sementara terkait upah, pihaknya telah membahas tentang pembentukan dewan pengupahan yang nanti berfungsi untuk memberi saran kepada Pemerintah terkait perumusan kebijakan dalam pengupahan pekerja.

“Untuk upah kami usulkan agar naik 20% dari yang sebelumnya Rp.1.950 000/bulan. Usulan ini berdasarkan kajian ekonomi mikro dan makro di Manggarai Barat,” ujarnya.

Selain itu, terkait upah ini juga, FSBDI membahas pembentukan Lembaga Perselisihan Hubungan Industrial (LPHI) yang terdiri dari unsur BEPARTIT dan TEIPARRIT.

“Lembaga ini nanti untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antara perusahaan dengan pekerja, misalnya soal perselisihan hak, atau perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja,” ungkap Eras.

Sedangkan untuk perlindungan sosial bagi pekerja, pihaknya juga mengusulkan BPJS bagi pekerja.

“Untuk BPJS ini yang kami usulkan mencakup jaminan kematian buruh/pekerja, jaminan hari tua, jaminan kesehatan kerja, dan jaminan kecelakaan kerja,” katanya.

Pihak FSBDI mengaku siap mengkawal kesejahteraan, keadilan, dan hak-hak pekerja di Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam 2 hari tersebut, FSBDI telah berhasil beraudiensi dengan Ketua Kamar dagang dan Industri Nasional (Kadin) Manggarai Barat, Direktur Pelabuhan Nasional Indonesia di labuan bajo, Pelataran Komodo, Hotel Inaya Bay Komodo, Manajemen Bandara Komodo, dan TKBM Manggarai Barat.

Penulis: Olizh Jagom