Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Vox Point Manggarai Desak Polri Usut Tuntas Dalang Aksi Bom Bunuh Diri di Sulsel

Ket. Foto : Ketua VPM, Erlan Yusran, SH., MH.

Manggarai, GardaNTT.id-Aksi teror bom bunuh diri pada Minggu (28/3/2021) pagi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan mendapat tanggapan dari Vox Point Manggarai (VPM)

Melalui Sekjen, Marianus Mantovanny Tapung, ketua VPM Erlan Yusran kepada media ini, Senin (29/3) menyampaikan pernyataan sikap atas aksi teror tersebut.

Pertama, turut berduka cita yang mendalam dengan para keluarga korban. Semoga Tuhan memberikan kedamaian dan ketenangan jiwa bagi para korbank dan hiburan serta kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Dalam terang iman, kejadian ini memberi hikmah yang luar biasa bagi umat Katolik di Katedral Makassar, juga umat Katolik di seluruh pelosok Indonesia, saat memasuki pekan suci sengsara dan kebangkitan Kristus. Dengan keyakinan kristiani, para korban sudah mati bersama Kristus dan akan bangkit bersama Kristus pula.

Kedua, sangat menyesal dengan kejadian bom bunuh diri ini. Bom bunuh diri ini sudah yang ke sekian kali terjadi di wilayah peribadatan umat Katolik dengan locus dan modus yang sama. Di tengah keadaaan sangat was-was dan cemas dengan serangan Pandemi Covid-19 ini, kejadian bom bunuh diri ini justru menambah beban derita yang tak terkirakan bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik Indonesia. Bom bunuh diri ini sudah merobek suasana kebatinan bangsa Indonesia dan merusak citra multi keyakinan dan multikultur bangsa yang sudah menjadi kebangsaan nasional.

Ket. Foto: Dr. Marianus M. Tapung, M.Pd.

Ketiga, meminta kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas dalang (Aktor intelektual) dan jaringan-jaringan radikal keagamaan yang mengancam dan mengganggu keamanan, kenyaman dan ketertiban kehidupan masyarakat Indonesia. Radikalisme dalam bentuk dan manifestasinya harus dimusnahkan sampai ke akar-akarnya dari kehidupan bangsa Indonesia, sebab secara faktual telah merusak tatanan hidup yang aman, adil dan sejahtera.

Keempat, meminta pemerintahan Indonesia untuk memberi jaminan kenyamanan bagi umat beriman dalam melakukan kegiatan ibadat sesuai dengan iman dan kepercayaan, tanpa diliputi rasa takut dan cemas. Pemerintah dari pusat sampai daerah mesti memberi jaminan kepada semua umat beriman dengan sedapat mungkin dapat mencegah dan mengatasi segala bentuk gangguan, ancaman dan hambatan saat menjalankan ibadat, berikut kegiatan keagamaan lainnya.

Kelima, mengajak umat Katolik di seluruh Indonesa dan di Manggarai agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Sebagai umat yang memiliki semangat cinta kasih dalam dirinya, mari kita jaga kerukunan dan martabat mulia kedamaian di bumi Nuca Lale ini. Mari kita memasuki masa pekan suci ini dengan penuh iman, tenang sembari tetap bersikap awas terhadap lingkungan sekitarnya. Tetap menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan, memakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan.

Demikian penyataan sikap ini. Semoga Tuhan melindungi dan memberkati kita semua.

Penulis : Adi Jaya