Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Cerpen Ada Cahaya di Sana

Ada Cahaya di Sana

Karya: Gabriela Aprliliani
Di balik dinding-dinding putih yang dingin dan kaku, Aku merasa seperti terjebak dalam labirin tak berujung. Asrama kampus, tempat di mana aku tinggal, terasa seperti penjara yang mengikatku dengan aturan dan keterbatasan. Setiap langkahku terasa terkekang oleh peraturan-peraturan ketat yang mengatur setiap aspek kehidupanku.

Namun, seiring berjalannya waktu, Aku mulai menemukan keindahan tersembunyi di dalam kesendirian itu. Di balik tirai-tirai putih, ada kehangatan kebersamaan yang menanti untuk dijelajahi. Bersama teman-teman baruku di asrama, Nurti dan Ratna, Aku menemukan bahwa aku tidak sendirian dalam setiap perjuangan dan jalan yang akan kutapaki.

Setiap pagi, suara lonceng kapela membangunkanku untuk bergabung dalam misa bersama. Meskipun awalnya terasa asing, namun lambat laun, Aku merasakan kehangatan dalam doa-doa yang kami panjatkan bersama. Di malam hari, doa rosario bersama menjadi ritual yang menguburkan rasa sepi yang setia menghiasi malam kami.

Ada hal paling istimewa yang paling menggetarkan hatiku adalah momen ketika mentari mulai tenggelam di balik jendela kaca yang lurus lorong. Cahaya keemasan yang memancar dari balik itu membawa kedamaian dan kegembiraan yang luar biasa bagiku. Setiap jingga senja adalah pengingat bahwa ada keindahan di balik setiap keterbatasan.

Aku menemukan kedamaian dalam memotret keindahan itu setiap sore. Lensa kamera menangkap setiap nuansa keemasan yang menyelip di antara gedung-gedung sederhana bahkan sampai gedung yang menjulang tinggi. Setiap kali aku melihat hasil jepretan itu, aku merasa seperti menemukan potongan kecil surga di tengah-tengah kesibukan kampus.

Kini, setiap kali aku melangkah keluar dari balkon asrama, Aku tidak lagi merasa terjebak di balik jeruji peraturan. Sebaliknya, Aku merasa seperti terbang bebas di bawah sinar mentari senja yang merangkulku dengan hangat. Dan dari sinilah, Aku mulai memahami bahwa di setiap tempat, bahkan di balik keterbatasan dan kesendirian, selalu ada cahaya yang menyinari jalan menuju kebahagiaan.