“EDIS”
Karya: Fransiskus Dogo
Engkau bergurau lewat hembus kasih terpatri—abadi Dalam suara-suara ajak engkau ada Membawa ananda dalam dekap tenang Tentang Edis yang tak hilang bila edisi berganti
“Ananda, bila banyak badan menguji kemolekan, Ibunda tetap hadir dengan latar sederhana” Edis bicara dalam bahasa kasih tiada sangsi
Ia beranjak bersama pawana di malam sebelum anaknya pulang. Deru nafas panjang menandakan Ia sangat rindu kepada mereka yang pernah menjelajahi kasmaran miliknya “Iyo.. Aku menunggu” Edis begitu pahit menahan rindu
Pada bentala Ia sendirian Hanya berteman tembok-tembok tua Berkawan bayang-bayang anaknya yang masih di sana—di mana-mana Edis merindu hingga edisi usai
Weleng, 6 Maret 2024