Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Mahasiswa PBSI 2019 Unika Santu Paulus Ruteng Ikuti Pembekalan Magang

Manggarai, GardaNTT.id-Mahasiswa-mahasiswi Unika Santu Paulus Ruteng angkatan 2019 melaksanakan acara pembekalan magang I (satu) tahun ajaran 2021/2022 pada Sabtu 5 Maret 2022.

Pemateri, Marcelus Ungkang, M.Pd. mengatakan, dengan kegiatan ini, mahasiswa-mahasiswi calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat mengetahui bagaimana kenyataan di lapangan.

Desa Haju

Hal tersebut kata dia, karena melihat mahasiswa ketika tamat akan menjadi calon pendidik pemula, peneliti pemula, dan wirausahawan bahasa dan sastra indonesia.

Menurut dosen yang akrab disapa Marsel, hambatan yang ada biasanya adalah ketika tidak mampu membangun komunikasi yang baik.

Kesempatan yang sama, Romo Bonefasius Rampung, M.Pd selaku ketua program studi menjelaskan,  pertama, magang adalah proses belajar.

“Anda harus memanfaatkan panca indra anda. Anda ke sana untuk belajar, sebab ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah diberikan di kampus,” ujarnya.

Menurut dia, mata kuliah-mata kuliah sebagai persyaratan magang, hendaknya dipelajari kembali.

Kedua, mahasiswa harus memperluas skema tentang dunia pembelajaran, dunia bahasa dan sastra indonesia.

“Anda harus memahami sungguh-sungguh apa yang anda lakukan ketika menjadi guru,” ungkapnya.

Ia menambahkan, takaran yang anda pakai untuk orang lain adalah takaran yang akan dipakai orang untukmu.

“Apa yang anda takarkan ke guru dalam sekolah, karena anda sebagai pengamat akan ditakarkan oleh mereka yang kelak akan magang di sekolahmu,” jelasnya.

Ketiga, mahasiswa harus peka terhadap konteks. Mahasiswa ketika berada di sekolah harus sadar bahwa mereka sebagai apa?, agar penyimpangan-penyimpangan pragmatik tidak terjadi. Hal itu merupakan kecerdasan yang sudah dibekali pada pembekalan kuliah pragmatik.

Keempat, magang mewajibkan mahasiswa untuk membuat jurnal kegiatan, dan yang terakhir magang merupakan peluang mengeluarkan kecerdasan yang dimiliki.