Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Peringati HUT PGRI Ke-78, BEM FKIP Unika St. Paulus Ruteng Gelar Seminar Ilmiah

Processed with VSCO with g1 preset

Ruteng, GardaNTT.id– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) gelar seminar Ilmiah memeriahkan HUT PGRI Ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-29, Minggu (26/11/2023) pagi di di Aula GUT.

Seminar yang berpayungkan tema nasional Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar itu menghadirkan Dekan FKIP Unika St. Paulus Ruteng Yohanes M. Dangku, S.Fil., M.Pd. (Pemateri 1), Siprianus Nelgi, S.Pd. Alumni Unika St. Paulus Ruteng jurusan PGSD, beberapa guru yang sempat hadir, dan mahasiswa/i FKIP dari 6 jurusan.

Seminar yang dibuka oleh Dekan FKIP Unika St. Paulus Ruteng, Yohanes M. Dangku, S.Fil. M.Pd. dibagi dalam dua sesi.

Dalam Sambutannya, Romo Ino Dangku mengungkapkan konsep Guru tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

“Konsep bergerak harus tergerak terlebih dahulu. Karena kamu tergerak, maka hari ini kita berkumpul bersama di tempat ini. Tema Hari Guru Nasional tahun ini adalah Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. Seorang guru akan bergerak apabila dia tergerak. Seorang guru memiliki hati dan hati itulah yg menggerakkan. Seorang guru memiliki otak karena itu memiliki pencerahan. Maka seorang guru memiliki tangan dan kaki yg tergerak menata masa depan siswa/i,” ungkap Dosen Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum tersebut.

Sesi pertama dipimpin oleh moderator Johan Purnama, pemateri Romo Dekan FKIP Yohanes M. Dangku, S.Fil., M.Pd. Menjadi Guru Ideal Pada Era Merdeka Belajar.

Sesi kedua dipimpin oleh moderator Nensy Jaimun, pemateri adalah alumni Prodi PGSD Unika St. Paulus Ruteng Siprianus Nelgi dengan materi Guru di Dunia Nyata (sharing sesion).

“Menjadi guru tidak terbatas pada status sarjana, saat menerima SK. Menjadi guru adalah proses secara terus-menerus. Guru yang merdeka dan mandiri, pasti berdiskusi bagaimana pembelajaran di kelas bukan berdiskusi di luar pendidikan,” ungkap Siprianus.

Salah satu peserta seminar, Dini Pamput Mahasiswi Semester 1 Prodi PBSI Memaknai Guru tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

“Menurut saya, tergerak berarti kita harus mampu beradaptasi dan merespon segala situasi. Bergerak berarti kita harus menjadi pribadi yang kritis dan berdiskusi memajukan pendidikan. Dan menggerakkan berarti kita mesti menjadi pribadi yang bisa menggerakkan orang lain dengan positif,” ungkap Dini.

Seminar diakhiri dengan Pembacaan Juara Lomba Tingkat FKIP (Torok, video jurnalistik, pidato, podcast,dll).