Manggarai, GardaNTT.id-Peristiwa meninggalnya mantan Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus., SH., MH. sungguh menyisakan duka yang mendalam bagi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng serta bagi para senior dan alumni PMKRI.
Hal ini diakui oleh ketua PMKRI Ruteng, Heri Mandela kepada GardaNTT.id Kamis (8/4) malam.
“Anggota aktif PMKRI Ruteng, para senior, dan alumni PMKRI sangat berduka atas meninggalnya mantan bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus,” kata ketua PMKRI cab. Ruteng
Menurutnya, alm. Dr. Deno Kamelus adalah alumni PMKRI. Semasa kuliah, almarhum merupakan anggota PMKRI Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius.
Ia juga menambahkan, selama menjadi anggota PMKRI Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius, dipercayakan sebagai Sekretaris Jendral (Sekjend) yang pada saat itu diketuai oleh Kaka Simon Hayon (mantan Bupati Flores Timur) pada periodesasi kepengurusan PMKRI Cabang Kupang tahun 1983-1984.
“Alm. Dr. Deno Kamelus adalah alumni PMKRI. Ia merupakan anggota PMKRI Cabang Kupang semasa kuliahnya. Bahkan di PMKRI Kupang ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jendral (sekjend) periode 1983-1984 yang diketuai oleh kaka Simon Hayon (mantan Bupati Flores Timur),” ungkapnya.
Ia katakan, mantan Bupati Manggarai periode 2016-2021 tersebut merupakan ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Nusa Tenggara Timur. Sebagai alumni PMKRI dan ketua Forkoma PMKRI se-NTT semasa hidupnya, alm. sering terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi PMKRI, secara khusus PMKRI Cabang Ruteng.
“Dalam organisasi PMKRI, alm. Dr.Deno Kamelus menjabat sebagai ketua forkoma PMKRI se-NTT. Alm. juga sering terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan PMKRI, secara khusus PMKRI Cabang Ruteng St. Agustinus,” Kata Mandela.
Sebagai sosok senior yang lahir dari Rahim yang sama, yakni Rahim PMKRI maka menurut Mandela, PMKRI Cabang Ruteng secara organisatoris wajib melaksanakan seromonial penghormartan dalam bentuk penyematan baret merah bol kuning kepada seorang senior, yakni alm. Dr. Deno Kamelus.
“Dr. Deno Kamelus merupakan senior kami, kami lahir dari Rahim yang sama, yakni Rahim PMKRI. Dalam posisi beliau sebagai senior, maka kami anggota PMKRI Cabang Ruteng St. Agustinus secara organisatoris wajib melaksanakan acara seremonial penghormatan kami kepada beliau.”
Baca Juga: Sebuah Kios di Golowelu Kuwus, Hangus Dilalap Si Jago Merah
Baca Juga: Bupati Hery: Jangan Biarkan Pemerintah Berpikir, Berjalan dan Bekerja Sendiri
Lebih Jauh Mandela katakan, organisasi PMKRI sangat menjunjung tinggi hubungan antara senior dan junior. Hal ini nampak pada perbedaan cara pandang dalam kerangka persoalan social, namun tetap menunjukan sikap yang solid, saling mendukung, menjadi motivator bagi sesama, terlebih dalam situasi duka dan ketika kader PMKRI sedang menghadapi sebuah persoalan. Berangkat dari situasi ini, sehingga terhadap peristiwa meninggalnya Dr. Deno Kamelus, PMKRI benar-benar sangat berduka.
Penulis : Adi Jaya