Terdapat 10 Sekolah di NTT Sebagai Model Desain Pengembangan Pendidikan Kebijakan Jam masuk Sekolah

Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTT mengungkapkan, kebijakan-kebijakan ini untuk menciptakan generasi berintelektual dan berkarakter unggul, disamping itu Pemprov NTT akan berkoordinasi secara terpadu dengan stakeholder agar terciptanya aspek keamanan, ketertiban, layanan transportasi dan penyiapan infrastruktur sekolah.

Sejalan dengan hal tersebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada saat membawakan sambutan dalam Pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT Centre Kupang pada hari yang sama menyampaikan bahwa, kebijakan perubahan jam sekolah merupakan salah satu desain untuk membentuk, melatih, serta memberikan pengajaran dan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke kampus atau perguruan tinggi unggul.

“Dalam rapat saya bersama dengan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMA beberapa waktu lalu, kita dorong agar ada desain baru bagi pendidikan dengan memberikan peningkatan disiplin serta pengembangan pola pengajaran serta pembelajaran juga dengan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.” kata Gubernur.

“Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah yang sudah menjalankan kebijakan ini yaitu SMAN 6 Kupang. Alokasi anggaran 50% dari APBD NTT ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT harus dioptimalkan untuk  serius bangun pendidikan kita dalam mencetak generasi unggul. Kita ingin agar ada sekolah dari Provinsi NTT yang bisa masuk 200 sekolah terbaik secara nasional,” jelasnya.

“Terkait keamanan nanti kita koordinasikan dengan pihak kepolisian untuk bantu.  Disisi lain juga ada yang tidak menyetujui kebijakan ini. Namun kita lihat bahwa matahari di NTT itu terbit pukul 05.48 dan menurut filosofi untuk langkah awal sesorang agar mampu mempersiapkan diri dengan baik untuk beraktivitas,” kata Gubernur.

Ia menambahkan, dalam kebijakan dan berbagai perubahan  ataupun terobosan apapun tentu tidak lepas dari polemik serta pro dan kontra namun semuanya dilakukan untuk peningkatan kemajuan pendidikan NTT agar dapat bersaing dalam mencetak generasi unggul.